KEAGAMAAN

Indonesia-UEA Bangun Masjid dan Pusat Pengarusutamaan Moderasi di Solo

MONITOR, Solo – Menteri Agama Fachrul Razi memastikan Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) dan Indonesia akan membangun sebuah Masjid di Solo. Hal ini disampaikan oleh Fachrul di sela-sela mengikuti rangkaian kunjungan kerja di Abu Dhabi, 14-17 Desember 2019.

Menag menjelaskan bahwa pembangunan masjid di Solo ini merupakan salah satu bentuk komitmen kedua negara dalam rangka kerjasama pengarusutamaan moderasi beragama di kedua negara.

“Masjid yang akan dibangun di Solo nantinya harus dapat menjadi Pusat Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Indonesia. Masjid ini harus dapat dikelola secara profesional yang terintegrasi dengan Islamic Center,” jelas Menag di Abu Dhabi sebelum bertolak ke Jakarta, Selasa (17/12).

“Imam masjid dapat kita datangkan dari UAE dan begitu juga sebaliknya kita akan mengirimkan imam masjid kita ke UAE. Intinya masjid ini harus dapat menjadi simbol tolernasi dan harmoni,” lanjutnya.

Menurut Menag, rencana pembangunan masjid tersebut dalam tahap pengurusan aset tanah dari Pertamina. Ground breaking pembangunan Masjid akan dilakukan setelah Presiden Joko Widodo bertemu Pangeran Muhammad Bin Zaid yang direncanakan awal Januari 2020.

Di UEA, Menag juga sempat berkunjung ke Grand Mosque Abu Dhabi. Menag mengaku terinspirasi dengan manajemen masjid yang profesional dan modern. Grand Mosque Abu Dhabi bukan hanya mewah dan megah secara konstruksi, melainkan masjid ini juga menampilkan dan mengajarkan nilai-nilai Islam yang terbuka, toleran, dan inklusif.

Masjid ini dapat dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara dengan berbagai latar belakang agama dan ras.

“Masjid ini mengajarkan kita tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai toleransi, keterbukaan, dan inklusif. Saya berharap masjid yang akan dibangun di Solo nanti dapat mencerminkan nilai-nilai seperti itu,” jelas Menag.

Menag mengingatkan bahwa pemeluk agama bisa jadi tidak membaca kitab suci pemeluk agama lainnya. Namun, mereka bisa saling membaca melalui perilaku dan sikap masing-masing. Di situlah pentingnya mengamalkan nilai keagamaan dalam prilaku hidup, termasuk dalam toleransi dan keterbukaan.

Recent Posts

Milad ke-68 UIN Jakarta, Meneguhkan Jati Diri, Menatap Masa Depan Global

MONITOR, Jakarta - Tanggal 1 Juni 2025 menandai peristiwa penting bagi Universitas Islam Negeri (UIN)…

2 jam yang lalu

Dirut Jasa Marga Ingatkan Masyarakat Manfaatkan Diskon Tarif Tol di 10 Ruas Tol Strategis Jasa Marga

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan Achmad Purwantono mengingatkan masyarakat…

5 jam yang lalu

Prof Rokhmin: Selamatkan Raja Ampat dari Kerusakan oleh Pertambangan Nikel

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PDI Perjuangan Prof Rokhmin Dahuri angkat…

8 jam yang lalu

Kemenperin Dukung Transformasi Industri Bahan Kimia Khusus

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri bahan kimia khusus agar dapat mendukung…

8 jam yang lalu

Pemda Boleh Rapat di Hotel, DPR: Butuh Pedoman, Agar Tidak Kebablasan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri memberi lampu hijau bagi daerah untuk menggelar kegiatan di…

9 jam yang lalu

Anis Matta: Ibadah Haji dan Kurban Mengandung Makna Mendalam Tentang Hidup dan Kehidupan

MONITOR, Jakarta - Jutaan jemaah haji pada Jumat (6/6/2025) berkumpul dan berdiri di Arafah untuk…

13 jam yang lalu