Mendikbud, Nadiem Makarim saat memberikan sambutan pada acara Hari Mendongeng Nasional di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11)
MONITOR, Yogyakarta – Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk menghapuskan Ujian Nasional bagi siswa akan berlaku mulai tahun 2021 mendatang. Namun, gebrakan baru Nadiem rupanya mendulang kritik dari mantan Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif.
Buya Syafii pun meminta pihak Kemendikbud untuk mengkaji kembali rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) mulai 2021. Bagi Buya Syafii, mengelola masalah pendidikan di Indonesia tidak semudah mengatur perusahaan start-up Gojek yang dirintis Nadiem.
Ia pun mengingatkan, agar Mendikbud tidak asal serampangan dan berhati-hati dalam membuat kebijakan di dunia pendidikan.
“Dikaji ulang secara mendalam melibatkan para pakar pendidikan yang mengerti betul-betul itu ya, jangan serampangan. Ini bukan Gojek, pendidikan ini,” kata Buya Syafii kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (12/12).
Tokoh cendekiawan asal Sumatera Barat ini mengatakan, tujuan awal diadakannya Ujian Nasional semata-mata untuk menjaga kualitas mutu pendidikan.
“Sebab, di mana-mana ujian nasional ada untuk menjaga mutu,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung kembali mencatatkan prestasi internasional.…
MONITOR, Makassar - Kepala Staf Komando Operasi Udara II Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos.,…
MONITOR, Bekasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Badan Usaha…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.454.010 kendaraan kembali ke wilayah…
MONITOR, Majalengka - Kementerian Pertanian bersama Kabinet Merah Putih menggelar Panen Raya Padi Serentak di…
MONITOR, Jakarta - Delegasi DPR RI menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar…