PENDIDIKAN

Tiga Mahasiswa PTKIN Kampanyekan Moderasi Beragama di KUIS Malaysia

MONITOR, Selangor – Sebanyak tiga orang mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tampil sangat memukau saat mempresentasikan moderasi beragama di Kolej University Islamic Selangor (KUIS) Malaysia. Mereka adalah peserta yang tergabung dalam Student Mobility Program (SMP).

Ketiga mahasiswa itu adalah Bazlin Fadilah, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sandra Hidayat dari IAIN Bengkulu dan Mariana Libra Rambe, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarya. Para utusan dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ini tampil dengan paper berbahasa Inggris yang sangat bagus.

Dalam kesempatan itu, Bazlin Fadilah mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara multikultural yang relatif sukses mempersatukan anak bangsa. Menurutnya, persatuan harus dibangun atas toleransi dan menjadi dasar cara berfikir dan bersikap.

“Dengan toleransi meniscayakan antar umat beragama saling hidup damai dan beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya,” terang Bazlin saat menyampaikan presentasi.

Bagi dia, universitas merupakan ladang bagi para akademisi untuk melakukan peran penting dalam menguatkan moderasi beragama yang dibutuhkan bangsa di dunia saat ini.

Sementara itu, Sandra Hidayat mengungkapkan bahwa dirinya telah menemukan makna ‘unity in diversity’ dari rumahnya sendiri. Sandra mengaku, ibunya memiliki kepercayaan yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Namun ditengah perbedaan itu, hubungan keluarganya tetap terjalin dengan baik.

“Islam merupakan agama rahmatan lil alamin dan Indonesia menjadi contoh penting, dimana nation state berdiri kokoh dengan spirit agama,” ucap Sandra.

Selanjutnya, Libra Rambe dari UIN Yogyakarta mengatakan mahasiswa PTKI adalah generasi yang cinta damai, bersikap toleran dan inklusif dari pendidikan karakter. Untuk itu, ia menyerukan agar saling sadar dan memperkuat sisi kemanusiaan, kebangsaan dan keagamaan.

“Nilai-nilai kepedulian, kesadaran untuk menolak kekerasan, saling menghormati, dan humanis telah memperkuat kemanusiaan, kebangsaan dan keagamaan,” ujarnya.

Melihat hasil presentasi ini, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Ruchman Basori merasa bangga melihat para mahasiswa aktif mengkampanyekan moderasi beragama di luar negeri.

Diketahui, kegiatan SMP ini diinisiasi oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama bersama Wakil Rektor/Wakil Ketua PTKIN se-Indonesia, berlangsung tanggal 24-30 November 2019.

Rombongan dipimpin oleh Ida Umami Wakil Rektor III IAIN Metro Lampung dan Waryono Abdul Ghofur Wakil Rektor III UIN Jogjakarta dengan mengunjungi 4 perguruan tinggi, Kolej Az-Zuhri di Singapura, KUIS-Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor (Universitas Islam Antarbangsa Selangor), International Islamic University of Malaysia (IIUM) dan di Fathoni University Thailand.

Recent Posts

Kemenag Targetkan 50 Persen PTKIN Terakreditasi Unggul

MONITOR, Jakarta - Saat ini ada 17 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang meraih…

2 jam yang lalu

Virgin Australia Airlines, Maskapai Internasional Pertama yang Gunakan SAF Pertamina

MONITOR, Bali - PT Pertamina Patra Niaga terus memperluas distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF) ke…

9 jam yang lalu

Pertamina dan Airbus Jajaki Kerja Sama Pengembangan SAF di Indonesia

MONITOR, Bali - Konsisten dalam mengembangkan bisnis energi hijau, PT Pertamina (Persero) membangun kerja sama…

9 jam yang lalu

DPR Fasiltasi Korban Bullying Binus Simprug, Pengamat: Komit Kawal Keadilan

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI yang memfasilitasi siswa korban dugaan aksi bullying di SMA…

10 jam yang lalu

Soroti Perkelahian Geng ART WNI di Singapura, DPR Minta Pemerintah Bentuk Forum Dukungan Bagi PMI

MONITOR, Jakarta - Dua kelompok Pekerja Migran Indonesia (PMI) bertengkar dan membuat keributan hingga dikenakan…

11 jam yang lalu

DPR Dorong Polisi Cari Fakta Sesungguhnya di Kasus Bullying Binus Simprug

MONITOR, Jakarta - Kasus bullying di SMA Binus Simprug, Jakarta Selatan, memasuki babak baru ketika…

11 jam yang lalu