Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Fadli Zon (dok; Rangga/Monitor)
MONITOR, Jakarta – Belasan staf khusus baru meramaikan lingkungan Istana, semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusannya itu. Keputusan ini rupanya tak berlangsung mulus, sebab keberadaan staf khusus ini justru banyak mendulang kritikan.
Salah satu kritikan datang dari Waketum Partai Gerindra, Fadli Zon. Ia menyebut pengangkatan belasam staf khusus di Istana membuktikan bahwa Presiden tidak komitmen dengan reformasi birokrasi yang digaungkan Jokowi saat pelantikan.
“Pengangkatan staf khusus hingga belasan, jelas tak menggambarkan adanya komitmen efisiensi dari Presiden sendiri,” ujar Fadli Zon, dalam keterangannya, Rabu (27/11).
Bahkan ia menilai, publik justru cenderung tidak melihat urgensi Jokowi mengangkat para Staf Khusus Presiden sebanyak itu.
“Publik tidak melihat urgensi pengangkatan staf sebanyak itu,” ungkap Fadli Zon.
Kian gemuknya personalia di lingkungan kepresidenan, dikatakan Fadli Zon, kontradiktif dengan pernyataan-pernyataan pemerintah sendiri. Menteri Keuangan, misalnya, dalam berbagai kesempatan terus menyoroti inefisiensi belanja daerah.
“Menurut dia sekitar 36 persen APBD habis dipakai untuk gaji pegawai dan belanja operasional daerah. Kritik itu saya kira kini harus diarahkan ke Istana,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi bekerja sama menggelar eksibisi kebudayaan dan keagamaan…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti adanya sejumlah persoalan dalam pelaksanaan program…
MONITOR, Jakarta - Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 H/2025 M sisakan dua…
MONITOR, Lombok - Pemerintah mengatur ulang jalur distribusi pengiriman sapi dari Nusa Tenggara Barat ke…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Martin Daniel Tumbelaka mengecam insiden pengeroyokan terhadap…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen terus meningkatkan pelayanan yang berkualitas, optimal dan prima…