PENDIDIKAN

Wapres: Indonesia Butuh Pusat Pendidikan Islam Internasional

MONITOR, Jakarta – Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin memberikan Keynote Speech pada acara Expert Meeting membahas konsep ideal bagi Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang tengah dalam pembangunan.

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin memaparkan, UIII diharapkan dapat menjadi perguruan tinggi internasional berkualitas global. Pasalnya, Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Islam paling demokratis sudah sepatutnya menjadi rujukan pengembangan ilmu pengetahuan keislaman yang berkualitas global.

“Islam Indonesia memiliki ciri Islam moderat yang langka di dunia. Dibutuhkan sebuah pusat pendidikan dan penelitian yang berkualitas, agar keindahan Islam Indonesia dapat tersebar luas ke seluruh dunia,” ujar Ma’ruf Amin di Hotel Pulman, Jakarta, Selasa (26/11).

Demikian Wapres juga berharap, selain pusat pendidikan, UIII juga diharapkan menjadi pusat penyebaran kebudayaan Islam yang moderen, toleran dan berkemajuan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan, pada era transformasi seperti sekarang ini, Indonesia membutuhkan perangkat untuk mencerahkan dan memberdayakan sumberdaya manusia.

“UIII merupakan jawaban yang tepat, karena akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadi pusat kebudayaan dan kemasyarakatan di dunia Isl,a.” tuturnya.

Seperti diketahui, UIII nantinya akan membuka perkuliahan di bidang Syariah, Aqidah, Tafsir, Hadits, Tasawuf, Usul Fiqh, Lughah dan Balaghah. Selain itu terdapat pula ilmu-ilmu sosial, teknologi halal, seni dan musik.

Sebagai informasi, Expert Meeting kali ini mengambil tema Seizing The Moment for Reinviting Muslim Civilization, Merebut Momemntum untuk Menemukan Kembali Peradaban Islam.

Hadir para akademisi Islam dunia diantaranya Wakil Rektor Universitas Al-Azhar Mesir, Prof. Dr. Mohamed Abouzaid Alamair, Wakil rektor Universitas Qurawiyyin Maroko, Prof. Dr. Mohamed Adiouane, Prof. James Pscatori dari Australian National University Centre for Arab and Islamic Studies, Prof. Dr. Philip Buckley dari McGill University, Montreal Kanada, Prof. Dr. Mohammad al- Rougi dari University of Muhammad al-Khamis, Rabat, Maroko,Prof. Abdullah Sahin dari University of Warwick, Inggris, dan Prof. Dr. Moncef ben Abdeljelill dari Sousse University, Tunisia.

Recent Posts

Kolaborasi TNI dan Mahasiswa, Bersama Bangun Masa Depan Bangsa

MONITOR, Jakarta - Perkembangan lingkungan strategis dan dinamika ancaman yang semakin kompleks, menuntut Kerjasama antara…

32 menit yang lalu

Kemenag Ajak FKUB Se-Indonesia Tanam Sejuta Pohon Matoa

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mengajak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di seluruh Indonesia untuk…

1 jam yang lalu

Dukung Swasembada Pangan, Menteri PU Gelar Panen Raya dan Pameran Teknologi IPHA

MONITOR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan komitmennya dalam mendukung program swasembada…

5 jam yang lalu

DPR Soroti TNI Diduga Intimidasi Acara Mahasiswa, Hormati Kebebasan Akademik dan Supremasi Sipil

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menyesalkan peristiwa dugaan intimidasi oleh anggota…

6 jam yang lalu

INTANI – IMP168 Kerjasama gandeng Forum Bumdes untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan

MONITOR, Yogyakarta - Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (INTANI) menjalin kerjasama (MoU) dengan PT Indoraya…

10 jam yang lalu

Hutama Karya Siap Serap SDM Unggul Melalui Program Rekrutmen Bersama BUMN 2025

MONITOR, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) membuka pintu bagi generasi muda untuk…

12 jam yang lalu