MEGAPOLITAN

Kantor PPPSRS AMPR Kemayoran Dirusak, Puluhan Sekuriti Alami Luka-luka

MONITOR, Jakarta – Konflik pengelolaan Apartemen Mediterania Place Rasidence (AMPR) Kemayoran, Jakarta Pusat ternyata masih berlanjut. Sebagai buktinya, kantor Badan Pengelolan Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun PPPSRS diserang orang tak dikenal, Minggu, (3/11) sekitar pukul 10:00 WIB.

“Ya, kantor kami diserang orang tak dikenal. Mereka merusak semua fasilitas kantor kami,”ujar Ketua PPPSRS Khairil Poloan dalam keterangan tertulisnya kepada MONITOR.

Tak hanya kantor yang dirusak, akibat penyerangan tersebut puluhan anggota security PPPSRS pun jadi korban.

“Ada sekitar 20 orang security kami luka-luka. Empat orang mengalami luka di kepala dan sudah diambil visum et repertum dan dilakukan tindakan jahit di RSCM,”terangnya.

Dengan kejadian kerusuhan tersebut banyak warga pemilik dan penghuni apartemen melakukan pengaduan ke PPPSRS karena takut akan adanya ancaman secara fisik dan tindakan brutal yang dilakukan oleh massa dan preman.

Menurut Khairil, para pelaku penyerangan dengan melakukan perusakan dan pemukulan terhadap security nya diduga adalah para pengurus atau pengelola lama yang belum juga mengakui kepengurusannya.

Padahal, disebutkan Khairil, Kepengurusan PPPSRS dibawah kepemimpinannya telah memenuhi tahapan penyeleksian sesuai persyaratan yang berlaku sampai terbitnya SK Disperum 272/2019, tanggal 23 April 2019 yang telah sesuai dengan PerGub 132/2018.

Dikatakannya, sejak terbitnya SK tersebut seharusnya PPPSRS telah dapat melakukan tugas dan kewajibannya dalam pengelolaan Apartemen, tetapi pihak kepengurusan lama dibawah saudara Ikhsan (Wakil Pengembang), tidak mau melakukan serah terima kepengurusan lama yang telah demisioner sejak tanggal 5 Januari 2019 kepada kepengurusan baru (PPPSRS) yang 100% adalah warga pemilik Apartemen Mediterania Palace Residences Kemayoran.

Dikatakannya, dibawah bimbingan dan saran dari Disperum DKI, PPPSRS harus mulai membentuk Badan Pengelola, baik keuangan untuk menarik iuran warga dan keamanan/ security sebagai persiapan kepengelolaan yang baru.

“Pihak pengembang (PBI), berdasarkan surat PT Prima Buana Internusa no. 0396/ICM/VIII/2019 tanggal 20 Agustus 2019 ke Badan Pengelola Apartemen Mediterania Palace Residences Kemayoran menyatakan mundur pada tanggal 31 Agustus 2019. Mundurnya PT Prima Buana Internusa tidak diikuti saudara Ikhsan yang masih melakukan kegiatan dengan mengklaim sebagai ketua kepengurusan,” ujarnya.

“Harapan kami agar pihak pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini, berhubung dengan dikeluarkannya SK 272 / 2019 sudah lebih dari 6 bulan lamanya masih belum berbuah hasil,”pungkasnya.

Recent Posts

Puan Hadiri Upacara Hari Bhayangkara ke-79, Ingatkan Kekuatan Polri Ada Pada Rakyat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri upacara dan syukuran Hari Bhayangkara ke-79.…

2 jam yang lalu

Ribuan Umat Buddha Akan Ikuti ITC 2025 di Borubudur

MONITOR, Jakarta - Sebanyak kurang lebih 2.000 umat Buddha dari berbagai wilayah Indonesia akan bertemu…

2 jam yang lalu

DPR: Bandara Bali Utara Bisa Jadi Ikon Peradaban Baru yang Integrasikan Sektor Pendidikan, Riset dan Budaya

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani mendukung pembangunan Bandara…

3 jam yang lalu

KemenP2MI Dorong Warga Bekerja ke Luar Negeri, DPR: Jadi Ironi dan Terkesan Dukung #kaburajadulu

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi mengkritik pendekatan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran…

4 jam yang lalu

Kejari dan Walikota Didesak Usut Pengelolaan Keuangan PT Migas Kota Bekasi

MONITOR, Bekasi - Forum Masyarakat Bekasi (Formasi) mendesak Kejaksaan Negeri Kota Bekasi (Kejari Kota Bekasi)…

4 jam yang lalu

Menag Bertolak ke Jeddah Dampingi Presiden, Bahas Kampung Haji

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar bertolak menuju Jeddah, Arab Saudi, Selasa (1/7/2025). Keberangkatan…

6 jam yang lalu