BISNIS

Tiga Hal yang Harus Dibenahi untuk Mendorong Produktivitas Kopi Indonesia

MONITOR, Cirebon – Sejumlah hal tentang Kopi Indonesia dikupas tuntas pada acara Bincang Kopi pada Coffe Festifal yang diselenggarakan oleh Lapak Kopi di Andalus City, Kota Cirebon, Jawa Barat, Ahad  (3/11) malam.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Guru Besar IPB, Prof Rokhmin Dahuri, Prof. Kim So-il, Guru Besar Daegu University yang kini menjabat sebagai Sekjen Tourism Promotion Organization for Asia-Pacific Region; Dede Muharam (Dirut Lapakkopi.com), dan dr. Muhaman Asad (Ketua IDI Cirebon).

Dalam acara Bincang Kopi itu dikupas tuntas bagaimana strategi Indonesia memacu industri kopi nasional yang lebih produktif, efisien, berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan. Dari hulu (aspek budidaya perkebunan kopi), teknologi pemanenan, pengolahan, pengemasan, branding dan pemasaran.

Prof. Rokhmin Dahuri mengatakan saat ini Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia dengan volume produksi sekitar 700.000 ton/tahun. Produsen terbesar kopi di dunia adalah Brazil, sekitar 2,5 juta ton/tahun. Diikuti Vietnam, 1,6 juta ton/tahun, dan Kolombia sekitar 1,2 juta ton/tahun.

“Nilai ekspor kopi Indonesia pun baru US$ 1,2 milyar per tahun, jauh dibawah Brazil sekitar US$ 5 milyar/tahun, dan Vietnam sekitar US$ 2,5 milyar/tahun,” ungkapnya.

Menurut Pakar Ekonomi Maritim tersebut dengan potensi luas lahan yang cocok untuk perkebunan kopi yang dimiliki harusnya Indonsia bisa menjadi produsen kopi terbesar kedua di dunia, menggeser Vietnam.

“Namun, hingga kini produktivitas perkebunan kopi Indonesia masih di bawah negara- negara produsen kopi utama dunia lainnya,” katanya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini menegaskan bahwa rendahnya produktivitas kopi nasional disebabakan karena hampir 90% perkebunan kopi di Indonesia dikelola secara tradisional (less technology and management), rantai tata niaga yang terlalu panjang, dan biaya logistik yang sangat mahal.

“Sebab itu, ketiga aspek itu mesti segera dibenahi,” pungkasnya.

Recent Posts

Puan Minta Pemerintah Prioritaskan Keselamatan WNI di Iran dan Israel, Serukan Perang Dihentikan!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah terus memantau dan memastikan keselamatan…

7 jam yang lalu

DPR Kritisi Usulan Pajak Tinggi Rumah Tapak, Makin Banyak yang Tak Bisa Beli Hunian Pribadi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri merespons kritis usulan…

10 jam yang lalu

PPIH Ingatkan Jemaah Dilarang Bawa Zamzam di Koper Bagasi

MONITOR, Jakarta - Pantia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan kepada jemaah haji yang…

13 jam yang lalu

Permenkop Baru Terbit, LPDB Siap Salurkan Pembiayaan untuk 80 Kopdes Percontohan di Indonesia

MONITOR, Yogyakarta - Peran dan posisi Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dalam mensukseskan program strategis…

13 jam yang lalu

Serukan Kepatuhan HET Pupuk Subsidi, HKTI Lumajang Minta KPPP Wajibkan ‘Print Out Sistem’

MONITOR, Lumajang - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Lumajang secara…

17 jam yang lalu

Dorong Revisi PP dan Permendagri, DPR Usul Penetapan Batas Wilayah Diatur UU Antisipasi Polemik Seperti Aceh-Sumut

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Irawan mengusulkan perihal penetapan batas wilayah…

18 jam yang lalu