PEMERINTAHAN

Buku Rural Ekonomics III; Menguatkan Pilar Ekonomi Desa

MONITOR, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo meluncurkan buku ‘Rural Ekonomics III: Menguatkan Pilar Ekonomi Desa’ di Jakarta, Selasa (15/10). Buku berisi buah pemikirannya selama menjadi menteri tersebut mengungkapkan tahapan proses pembangunan desa di Indonesia.

“Persoalan besar di desa adalah banyaknya masalah itu sebenarnya karena kemiskinan. Kemiskinan hanya bisa diatasi dengan menciptakan aktivitas ekonomi di desa. Buku ini adalah sharing (berbagi) bagaimana proses kita menciptakan aktivitas ekonomi di desa,” ujarnya.

Rural Ekonomics III adalah buku seri ke tiga hasil buah pemikiran Menteri Eko. Adapun buku seri pertama berjudul ‘Rural Ekonomics: Menggerakkan Roda Ekonomi Desa’, dan buku seri ke dua berjudul ‘Rural Ekonomics II: Meyakini Desa Mau dan Mampu Membangun’.

“Buku (seri) yang pertama fokus bagaimana tata kelola sangat penting dalam melakukan pembangunan desa, karena dana desa adalah program baru. Buku yang kedua lebih banyak ke infrastruktur, dan buku ketiga adalah bagaimana tentang pemberdayaan ekonomi di desa, karena infrastruktur sudah banyak,” terangnya.

Menurutnya, banyak hal yang telah dicapai oleh program dana desa. Meski demikian ia juga tidak menampik masih banyaknya hal yang perlu dilakukan untuk pembangunan perdesaan di Indonesia. Ia menyebut pembangunan perdesaan adalah upaya yang tidak mengenal akhir.

“Paling penting adalah bagaimana kita ciptakan aktivitas ekonomi supaya kemiskinan berkurang. Sehingga otomatis permasalahan lain juga akan berkurang,” ujarnya.

Menurutnya, rendahnya aktivitas ekonomi di desa disebabkan masih minimnya infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, hingga internet. Sehingga dana desa yang telah membangun ribuan infrastruktur dasar tersebut diharapkan dapat membantu peningkatan aktivitas ekonomi desa.

“Desa itu miskin karena (produksi) tidak fokus pada produk tertentu dan tidak memenuhi skala ekonomi. Makanya biaya produksinya tinggi ditambah lagi tidak ada jalan, tidak ada infrastruktur. Tapi dengan adanya dana desa, infrastruktur sudah terbangun. Dari tahun 2015 hingga per juli 2019 saja sudah terbangun sepanjang 201.899 kilometer jalan desa. Belum lagi ribuan infrastruktur lainnya,” ungkapnya.

Recent Posts

Kementerian Imipas Berhasil Selamatkan Ribuan Calon Jemaah Haji Indonesia Diduga Nonprosedural

MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) melalui Direktorat Jenderal Imigrasi berhasil menyelamatkan ribuan…

42 menit yang lalu

Kunjungi Pesantren di Indramayu, Prof Rokhmin: IMTAQ dan IPTEK Adalah Dua Sayap Kemajuan!

MONITOR, Jakarta Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri menegaskan, Pesantren tidak hanya menjadi pusat…

1 jam yang lalu

Imigrasi Gagalkan Keberangkatan 1.243 Calon Jemaah Haji Diduga Nonprosedural dari Sejumlah Bandara

MONITOR, Jakarta - Petugas imigrasi di seluruh Indonesia menunda keberangkatan sebanyak 1.243 warga negara Indonesia…

2 jam yang lalu

Menag Imbau Jemaah Jaga Kesehatan dan Taat Aturan Jelang Armuzna

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan dan…

3 jam yang lalu

Wamen Helvi Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinkronisasi untuk Majukan UMKM

MONITOR, Surabaya - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menekankan pentingnya…

3 jam yang lalu

Kemenperin Bersama Kementerian P2MI Siap Cetak Pekerja Migran Profesional Bidang Industri

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berperan aktif untuk terus menghasilkan sumber daya manusia (SDM) industri…

3 jam yang lalu