MONITOR, Jakarta – Penyerangan brutal terhadap Menko Polhukam Wiranto di Menes, Pandeglang, menjadi catatan merah aparat kepolisian. Pengamat terorisme Robi Sugara menyarankan agar Kapolres dan Kapolsek setempat dicopot.
“Saran saya, Kapolres dan Kapolseknya harus dicopot,” ujar Robi Sugara kepada MONITOR, Jumat (11/10).
Direktur Indonesian Muslim Crisis Center (IMCC) ini menilai, kasus tersebut menandakan bahwa aparat kepolisian tidak memiliki standar keamanan untuk pejabat publik.
Terlebih, Badan Intelijen Negara (BIN) mengklaim telah memantau pergerakan pelaku penusukan yang terpapar jaringan radikalisme kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) sejak tiga bulan yang lalu. Namun, peristiwa nahas itu tetap menimpa Wiranto.
“Bukan kecolongan, tapi aparat kepolisian yang tidak punya standar keamanan untuk penjagaan Wiranto,” tegasnya.
Terkait aksi teror penyerangan ini, ia menilai tidak ada kaitannya dengan pelantikan Presiden. Sebab dikatakan Robi, secara politik di parlemen pelantikan presiden bakalan lancar.
“Ini hanya akan mempengaruhi standar pengamanan pejabat negara saja ke depan,” pungkasnya.
MONITOR, Minahasa - Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda mengingatkan tanggal 24 November 2024 sudah memasuki…
MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi dengan meraih Penghargaan Emas…
MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 siap digelar pada Minggu, 24 November 2024, di…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar ajang perdana Kepustakaan Islam Award (KIA) di Jakarta…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI, melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Kepustakaan Islam…
MONITOR, Jatim - Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil menyayangkan adanya kasus polisi tembak…