Direktur Indonesian Muslim Crisis Center (IMCC) Robi Sugara (dok: Tsani/ Monitor)
MONITOR, Jakarta – Penyerangan brutal terhadap Menko Polhukam Wiranto di Menes, Pandeglang, menjadi catatan merah aparat kepolisian. Pengamat terorisme Robi Sugara menyarankan agar Kapolres dan Kapolsek setempat dicopot.
“Saran saya, Kapolres dan Kapolseknya harus dicopot,” ujar Robi Sugara kepada MONITOR, Jumat (11/10).
Direktur Indonesian Muslim Crisis Center (IMCC) ini menilai, kasus tersebut menandakan bahwa aparat kepolisian tidak memiliki standar keamanan untuk pejabat publik.
Terlebih, Badan Intelijen Negara (BIN) mengklaim telah memantau pergerakan pelaku penusukan yang terpapar jaringan radikalisme kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) sejak tiga bulan yang lalu. Namun, peristiwa nahas itu tetap menimpa Wiranto.
“Bukan kecolongan, tapi aparat kepolisian yang tidak punya standar keamanan untuk penjagaan Wiranto,” tegasnya.
Terkait aksi teror penyerangan ini, ia menilai tidak ada kaitannya dengan pelantikan Presiden. Sebab dikatakan Robi, secara politik di parlemen pelantikan presiden bakalan lancar.
“Ini hanya akan mempengaruhi standar pengamanan pejabat negara saja ke depan,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Internasional untuk Disabilitas Netra berakhir pada 6 Desember…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi transformasi industri batik nasional melalui penerapan teknologi dan…
MONITOR, Jakarta - Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang bersama Forkopimda Kota Palembang mengirimkan sebanyak…
MONITOR, Depok - Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah Universitas Islam Depok (UID)…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperkuat langkah penanganan bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan…
MONITOR, Jakarta - Kepala Badan Logistik (Kabalog) TNI Mayjen TNI Lin Nofrianto meninjau langsung progres…