JATENG-YOGYAKARTA

Kemarau Panjang, Petani Cabai Gunung Kidul Andalkan Sumur Pantek

MONITOR, Gunung Kidul – Kemarau panjang yang melanda wilayah Jawa beberapa bulan terakhir menjadi kendala bagi para petani. Rata-rata petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan sumber air. Berbeda halnya di Gunungkidul, musim kemarau justru bukanlah halangan. Saat kemarau melanda, para petani hortikultura di wilayah pegunungan selatan DIY tersebut justeru menikmati keuntungan. Kok bisa?

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Kidul, Budi Sudartanto mengamini hal tersebut. Sebagian besar wilayah Gunungkidul sekarang sudah bisa tanam hortikultura dengan mengandalkan air dari sumur pantek atau sumur bor.

“Terlebih dengan adanya bantuan dari Ditjen Hortikultura Kementan, beberapa petani bahkan berani berinisiatif membuat sumur bor sendiri di lahan agar hasil panennya lebih optimal,” kata Budi saat diwawancarai, Senin (30/9).

Menurut Budi, tahun ini pihaknya menerima alokasi pengembangan kawasan cabai dari Ditjen Hortikultura seluas 20 hektare. “Semuanya sudah terealisasi, bahkan sudah ada yang panen. Dalam kondisi normal, produktivitas panen cabai di sini bisa mencapai 15-18 ton per hektare. Kalau lagi bagus-bagusnya bisa mencapai 20 ton per hektare,” terangnya.

Sum, anggota Kelompok Tani Mayang Sari Desa Ngawu, Kecamatan Playen, saat ditemui di lahan mengaku senang mendapat bantuan pengembangan cabai dari pemerintah.

“Pada dasarnya saya memang senang tanam cabai karena untungnya banyak. Hasilnya bisa bantu biaya sekolah anak,” ujarnya sambil memanen cabainya.

Meskipun kemarau, kondisi tanaman cabai miliknya tampak subur dan nyaris tidak ada serangan penyakit. Sum mengaku, produksi cabai miliknya terbilang optimal, sekali petik bisa mencapai 100 kg dari setiap seperlima hektare.

“Harganya kok ndilalah juga bagus, yakni Rp 25 ribu per kg. Sangat menguntungkan, lha wong kalau saya itung biaya pokok produksinya jatuhnya cuma Rp 5 ribu per kg,” ungkapnya sumringah.

Recent Posts

Aksi Nyata Kemenag Bireuen, 7 Ton Beras Sasar Korban Banjir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen telah mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa sekitar 7…

41 menit yang lalu

Insentif Guru Honorer Naik, DPR: Tenaga Administratif Tidak Boleh Ditinggalkan

MONITOR, Jakarta - Guru honorer patut menyambut gembira rencana kenaikan insentif sebesar Rp100 ribu per…

3 jam yang lalu

ASN Kemenag Gotong Royong Pulihkan Masjid Pante Baro Pasca Banjir

MONITOR, Jakarta - Tim gabungan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh dan Kemenag Kabupaten Bireuen…

4 jam yang lalu

Polda Banten Kirim 100 Personel Brimob untuk Misi Kemanusiaan di Aceh

MONITOR, Jakarta - Kapolda Banten, Irjen Pol Hengki, resmi melepas 100 personel Satbrimob untuk menjalankan…

8 jam yang lalu

Gebang Mekar jadi Model Nasional KNMP, Prof Rokhmin harap Struktur Ekonomi Nelayan Menguat

MONITOR, Cirebon - Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bakal dijadikan sebagai…

8 jam yang lalu

Menag: Akhir Tahun Jangan Hura-hura, Mari Isi dengan Refleksi dan Doa

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya menjadikan penghujung tahun sebagai momentum refleksi…

10 jam yang lalu