MONITOR, Jakarta – Aksi protes sebagian besar mahasiswa di penjuru daerah semakin meluas. Kemarahan mereka semakin menjadi-jadi saat demonstran berjatuhan baik luka-luka maupun meregang nyawa.
Aksi di Sulawesi Tenggara pun memakan korban. Randi (21), menjadi korban tewas penembakan oknum polisi saat menyuarakan aspirasinya di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9).
Menanggapi hal ini, Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon turut prihatin atas sikap aparat yang represif dan pemerintah yang mengabaikan aspirasi massa. Ia menyayangkan adanya korban yang berjatuhan.
“Kenapa demonya jadi menjalar dan menyebar begini ya? Hampir ke semua daerah. “Kemarahan meluas”. Bahkan di Kendari telah jatuh korban,” ujar Jansen dalam keterangannya, Jumat (27/9).
Ia keberatan jika aksi protes menyoal UU KPK dan KUHP justru memakan korban. “Masak hanya karena soal KPK dan KUHP? Jangan-jangan ada kegelisahan lain yang terpendam selama ini,” tuturnya.
Politikus asal Sumatera Utara ini mengingatkan, sebaiknya pemerintah lebih mengevaluasi diri dan tidak bersikap represif terhadap demonstran.
“Lebih baik pemerintah koreksi diri, ketimbang represif,” tandasnya.
MONITOR, Jakarta - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tengah melaksanakan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil…
MONITOR, Nganjuk - Setelah mengunjungi Daerah Irigasi Siman di pagi hari, Menteri Pekerjaan Umum (PU)…
MONITOR, Jakarta - Timnas Futsal Putri Indonesia berhasil meraih kemenangan gemilang atas Myanmar dengan skor…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal memastikan berita dibukanya lowongan kerja Pendamping…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir menyambut terpilihnya calon pimpinan KPK dan…
MONITOR, Jakarta - Isu kemiskinan dan kelaparan menjadi isu yang sama-sama diserukan oleh Ketua DPR…