Jumat, 29 Maret, 2024

Menag Ajak Para Santri jadi Duta Perdamaian

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, mengajak seluruh santri menjadi duta perdamaian. Pasalnya, dengan ilmu agama yang dimiliki para santri, Lukman berkeyakinan keberadaan santri tidak hanya dapat memberikan kontribusi perdamaian di negeri ini saja melainkan juga untuk dunia.

“Begitu bergunanya keberadaan santri di negeri ini, pemerintah memberi perhatian khusus dengan adanya hari santri,” ujar Lukman Hakim pada acara Launching Hari Santri 2019, di Auditorium H.M Rasjidi, Balai Diklat Kementrian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis malam (19/9).

Menurut Lukman, penetapan Hari Santri merupakan bentuk pengakuan dan keberpihakan negara kepada dunia santri. Hari Santri ditetapkan pertama kalinya oleh pemerintah pada tahun 2015 lalu.

“Hari Santri ditetapkan pertama kalinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun 2015 lalu. Jadi peringatan Hari Santri tahun 2019 merupakan tahun ke-4. Ditetapkannya Hari Santri oleh negara merupakan bentuk pengakuan dan keberpihakan negara pada dunia santri,” katanya.

- Advertisement -

Apalagi menurut Lukman, Santri merupakan bagian dari sejarah negara ini. Santri memiliki peranan penting sebelum Indonesia merdeka.

“Perayaan hari santri merupakan manifestasi bahwa negara memberikan pengakuan sekaligus afiliasi terhadap pesantren beserta santrinya,” tegasnya.

Launching Hari Santri 2019 yang bertema ‘1000 cahaya santri untuk perdamaian dunia tersebut turut dihadiri Dirjen Pendidikan Islam, Wakil Menteri Luar Negeri dan para pimpinan ormas islam serta para santri dan santriwati.

“Perlu diapresiasi tak terhingga seluruh jajaran Kementrian Luar Negri dan pihak terkait yang dukung Hari Santri 2019,” lanjut Lukman.

Terlebih Lukman melanjutkan perhatian pemerintah pada dunia santri juga diwujudkan dengan membuat Rancangan Undang-undang (RUU) Pesantren dalam rapat kerja bersama pemerintah yang diwakili Kemenag dengan DPR-RI, Kamis (19/9/2019).

“RUU tentang pesantren itu sebagai bentuk kebijakan yang berpihak pada pesantren. Selama ini tidak ada satupun pesantren didirikan oleh pemerintah. Semua pesantren lahir dari masyarakat itu sendiri. Karenanya negara berikan pengakuan dan keberpihakan,” terang Lukman.

Lukman kemudian menyinggung soal keberadaan para santri yang bisa dianggap sebagai duta kedamaian. Karena itu Lukman meminta kepada para santri untuk selalu menebarkan kedamaian.

“Pendidikan agama melalui pesantren yang diajarkan pada para santri selalu untuk tebarkan kebaikan pada alam semesta. Karena itu secara tidak langsung santri menjadi duta kedamain. Kepada siapapun kapanpun hendaknya tebarkan kedamaian,” urai Lukman.

Lukman berharap, pesantren bisa terus dirawat dan dikembangkan untuk masa mendatang. “Sehingga pesantren bisa menghadapi tantangan zaman sesuai kondisi,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER