MONITOR, Jakarta – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Sidang Tahunan MPR 2019 merupakan sidang terakhr bagi anggota MPR periode 2014-2019 dan digelar pasca pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) secara serentak.
Menurut dia, sidang tahunan ini akan menjadi memontum yang sangat istimewa, lantaran pesan yang disampaikan pada acara Jumat (16/8) esok adalah bagaimana bangsa ini menjahit kembali Merah Putih.
“Dalam pelaksanaan Pemilu Serentak berjalan agak keras dan terjadi polarisasi atau dua kubu di masyarakat. Karena itu pesan Sidang Tahunan adalah menjahit kembali Merah Putih,” kata Zulkifli kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (15/8).
“Bagi MPR yang penting adalah kita bisa merajut kembali persatuan. Kalau kita bersama-sama lagi membangun negeri ini,” tambahnya.
Menurut dia, sidang tahunan yang akan dihadiri Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan digunakan juga sebagai forum menyampaikan laporan kinerja kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Saya kira tidak ada yang baru, sama seperti sidang tahunan sebelumnya. Yang baru adalah pesan dalam Sidang Tahunan MPR pada tahun 2019 ini karena kita baru pertama kali dalam sejarah melaksanakan Pemilu Serentak, yaitu Pileg dan Pilpres secara serentak pada April kemarin,” ujar pria yang akrab disapa Zulhas itu.
Ia menjelaskan dalam pelaksanaan Pemilu serentak berjalan agak keras dan yang mengakibatkan polarisasi di masyarakat. Karena itu, buat MPR, sambung Zulhas, yang terpenting adalah kalau semua elemen bisa menjahit kembali Merah Putih, kalau kita merajut kembali persatuan. Kalau kita dapat bersama-sama lagi membangun negeri ini.
“Artinya, persaingan sudah usai. Mari kita sekarang bersama-sama mendukung pilihan rakyat agar Indonesia lebih baik, bagus, dan lebih sejahtera. Nanti kalau mau tarung lagi, tungguhlah tahun 2024. Pesan Sidang Tahunan MPR ini adalah memperkuat persatuan,” pungkas ketua umum DPP PAN itu.
