ENERGI

Warga di Seraya Maranu Lebih Hemat 200 Ribu Berkat Hadirnya PLTS

MONITOR, Manggarai Barat – Desa Seraya Maranu yang ada di Pulau Seraya Besar Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) baru saja mendapatkan akses listrik sebesar 190 kilo Watt peak (kWp), yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal yang yang dapat menerangi sekitar 162 Kepala Keluarga.

Sutirman, Kepala Desa Seraya Maranu, mengungkapkan rasa syukur atas beroperasinya PLTS ini dan memberikan banyak manfaat bagi warga, salah satunya menghemat lebih dari Rp 200.000 per bulannya untuk masing-masing kepala keluarga. “Saya yakin, kedepannya akan banyak UKM-UKM yang akan bermunculan dampak postif dari masuknya listrik ke desa kami, karena teknologi dalam bentuk apapun membutuhkan listrik”, ujar Sutirman.

Ia melanjutkan, meski dipulau terpencil, mulai sekarang masyarakat dan generasi penerus bisa siap bersaing dengan warga di tempat lain. “Sehingga kami bisa merdeka dari kemiskinan, merdeka dari gaptek, dan bisa berbuat banyak untuk bangsa dan negeri ini,” lanjutnya.

PLTS Desa Seraya Maranu merupakan PLTS yang diinisiasi PT. PLN (Persero). Selain desa tersebut, PLTS juga akan hadir di sejumlah Desa lainnya yaitu Desa Papagarang (Pulau Papagarang), Desa Pasir putih (Pulu Messa) dan untuk Kecamatan Boleng, Desa Batu Tiga (Pulau Boleng), yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan.

“Semoga makin banyak desa yang dapat menikmati listrik ke depannya. Tak hanya meningkatkan elektrifikasi, namun hadirnya PLTS ini akan memberikan multiplier effect yang diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat”, ungkap Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Senin (22/7).

Agung menambahkan, PLTS komunal merupakan sebuah solusi yang sangat mungkin dilakukan di daerah yang sulit mendapatkan akses listrik PLN on grid disebabkan keadaan geografis dan akses menuju lokasi. Selain itu, Indonesia yang merupakan negara tropis dimana matahari dapat dirasakan setiap hari di wilayah manapun di Indonesia. “Tugas kita bersama, Pemerintah, Badan Usaha, masyarakat, dan stakeholders lainnya untuk dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat sebagai sumber energi bagi warganya,” pungkas Agung.

Sebelum hadirnya PLTS Komunal di Desa Seraya Maranu, masyarakat mendapatkan akses listrik melalui genset masing-masing. Mereka harus membeli BBM (Bahan Bakar Minyak) sebanyak 50 liter per bulan atau menghabiskan sekitar Rp 322.500 untuk pemakaian mulai dari pukul 18.00 sampai pukul 22.00 WITA. Sejak menggunakan PLTS warga hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 100.000 per bulan dengan listrik yang dapat menyala selama 24 jam.

Recent Posts

Pembahasan RUU Haji Perlu Segera Disahkan di Paripurna DPR

MONITOR, Jakarta - Menanggapi pembahasan RUU Haji, Pakar Hukum Unusia, Erfandi menyatakan bahwa pembahsan revisi…

21 menit yang lalu

Prediksi Susunan Pemain Persija vs Malut United, Belum Terkalahkan!

MONITOR, Jakarta - Persija Jakarta bakal menjamu Malut United pada pekan ketiga Super League 2025/2026. Laga…

1 jam yang lalu

Delegasi Parlemen Eropa Kagum Cara Indonesia Merawat Kerukunan

MONITOR, Jakarta - Delegasi Parlemen Eropa yang dipimpin Ketua Komite HAM, Arkadiusz Mularczyk, mengungkapkan kekaguman…

2 jam yang lalu

DPR Nilai Swasembada Beras Jadi Indikator Keberhasilan Swasembada Pangan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman menegaskan bahwa tercapainya…

3 jam yang lalu

Menag Hadiri Pembekalan Guru Sekolah Rakyat

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Pembekalan bagi Guru dan Kepala Sekolah pada…

9 jam yang lalu

Cari Solusi atas Dampak Pembatasan HGBT, Kemenperin Tinjau PT Sumi Asih

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan kunjungan kerja ke PT Sumi Asih, salah satu…

10 jam yang lalu