BERITA

Politikus PDIP: Yang Disampaikan Jokowi Soal Oposisi Sudah Tepat

MONITOR, Jakarta – Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan apa yang disampaikan Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya bertajuk ‘Visi Indonesia’ bahwa oposisi merupakan hal yang mulia dalam rangka membangun demokrasi pada pemerintahan mendatang.

“Ya saya kira apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi itu sudah jelas bahwa dalam membangun suatu pemerintahan yang demokratis, maka kita membutuhkan partai penyeimbang yang ada di luar pemerintahan,” kata Andreas kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (16/7).

“Dan partai yang ada di luar pemerintahan pun itu suatu kehormatan,” tambahnya .

Ia mengingatkan bagaimana pengalaman PDIP selama 10 tahun sebelum akhirnya masuk pemerintahan, dan itu menunjukan konsistensi sikap antara apa yang disampaikan saat kampanye dengan apa yang dilakukann setelag proses Pemilu itu selesai.

“Dan di situ kelihatan bahwa selama 10 tahun PDIP menjadi partai di luar pemerintahan pun ya rakyat tetap menghormati PDI Perjuangan. Dan akhirnya terbukti bahwa rakyat kembali memilih PDI Perjuangan (di Pemilu 2019),” ujar anggota dewan tersebut.

Lebih lanjut, apakah pernyataan presiden itu menutup pintu untuk partai politik lainnya untuk masuk berkoalisi?. Adreas mengatakan jika itu merupakan ranah di dalam antar partai, yang pasti adalah menjadi wajar dalam sistem demokrasi ada partai berada di luar pemerintahan.

“Partai penyeimbang itu suatu kebutuhan. Kenapa? Dinamika politik itu membutuhkan ada partai lain yang dari sekian banyak yang memilih, ada 45% yang tidak memilih pak Jokowi. Ini kan butuh kanalisasi dan kanalisasi politik dalam suatu sistem yang demokratis itu adalah melalui partai-partai di luar pemerintahan yang ada di DPR,” paparnya.

Dalam artian, sambung Andreas sudah sangat jelas bahwa pemerintahan ke depan tetap membutuhkan partner oposisi.

“Ya, karena ada sebagian rakyat yang tidak memilih pak Jokowi, dan mereka membutuhkan bahwa ada kanalisasi suara untuk disampaikan kepada pemerintah.”

“Nah, ketika ada perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat, di situ lah fungsi penyeimbang untuk menyampaikan aspirasi dari mereka yang waktu itu tidak memilih Pak Jokowi,” pungkas dia.

Recent Posts

Cek Hotel dan Bus Jemaah di Makkah, Menag: Semua Baik, Semoga Bisa Beri Layanan Terbaik

MONITOR, Makkah - Tiba hari ini di Makkah, Menag Yaqut Cholil Qoumas memilih untuk langsung…

29 menit yang lalu

Pimpin Diskusi MIKTA, Puan Harap Sektor Perdagangan Mampu Mengentaskan Kemiskinan

MONITOR, Jakarta - Dalam pertemuan Parlemen Negara MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia)…

2 jam yang lalu

Amankan Produksi Padi Tahun 2024, Kementan Lakukan Percepatan Tanam serta Kendalikan Hama di Subang dan Purwakarta

MONITOR, Purwakarta – Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan terus bekerja tanpa henti…

5 jam yang lalu

Aksi Bela Palestina, UMC Bersama 172 Kampus Muhammadiyah se-Indonesia sampaikan 8 Sikap

MONITOR, Jabar - Ratusan Kampus Muhammadiyah menggelar Aksi Bela Palestina serentak di 172 kampus Muhammadiyah-Aisyiyah…

5 jam yang lalu

Kisruh Buntut Ibadah di Pamulang Tangsel, Begini Respon Dirjen Bimas Katolik!

MONITOR, Tangsel - Ribut antarwarga terjadi di Jalan Ampera, Babakan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) pada…

6 jam yang lalu

LaNyalla Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG

MONITOR, Jakarta - Peningkatan cuaca ekstrem di Indonesia secara signifikan akhir-akhir ini menjadi perhatian Ketua…

7 jam yang lalu