Categories: BERITA

Jelang HAN 2019, Puluhan Anak Lintas Agama di Semarang Belajar Toleransi

MONITOR, Semarang – Sebanyak 50 anak lintas agama dan kepercayaan di Semarang akan berkumpul untuk belajar toleransi bersama. Tepat pada momen Hari Anak Nasional 2019 nanti, mereka akan bersama belajar tentang agama Hindu, sejarah dan tradisinya di Nusantara, Minggu (21/7), di Pura Agung Giri Natha Jl. Sumbing No. 12 Gajahmungkur.

Anak-anak tersebut berusia 10-12 tahun itu datang dari latar belakang Kristen, Katolik, Islam, Buddha, Hindu, Konghucu, Tridharma (Samkao), dan Sapta Dharma. Mereka juga berasal dari sekolah yang berbeda-beda, termasuk tiga anak yang menjalani pendidikan berbasis keluarga (homeschooling).

Semai digagas oleh EIN Institute, Ikatan Karya Hidup Rohani Antar Religius (IKHRAR) Rayon Semarang, dan Persaudaraan Lintas Agama (Pelita). Dengan motto “Semaikan Cinta dalam Keberagaman”, program ini merupakan upaya memupus prasangka dan stereotip negatif sejak dini.

“Mumpung masih anak-anak, kita biasakan mereka bertemu dengan yang berbeda. Mereka belajar di dunia ini ada banyak ragam iman, tapi sebetulnya sama-sama mengajarkan kebajikan. Jadi, setelah besar mereka tumbuh jadi pribadi yang toleran dan damai, tanpa kehilangan imannya sendiri tentu saja,” tutur ketua IKHRAR Rayon Semarang Br. Heri Irianto, FIC.

“Sengaja yang kami jadikan tujuan kunjungan adalah komunitas-komunitas religius yang dianggap minoritas, karena mereka jarang diberitakan,” terang Ellen Nugroho, ketua tim riset Semai.

Menurut sensus penduduk 2010, jumlah umat Hindu di seluruh Indonesia sekitar 1,68% populasi atau 4 juta jiwa. “Sepertinya sedikit ya, padahal kalau kita simak sejarah, riwayat agama Hindu di Nusantara itu sudah tua sekali. Kerajaan Hindu pertama Salakanagara sudah berdiri di Jawa Barat pada abad kedua, lalu ada masa jaya selama era Kerajaan Majapahit sampai abad ke-13. Sejarah yang begitu panjang tentu meninggalkan banyak warisan budaya dan pemikiran bagi kita,” lanjutnya.

Selain belajar tentang sejarah agama Hindu, para peserta Semai #2 juga mendapat materi tentang konsep teologis dasar, ajaran kebajikan, dan ritual ibadah umat Hindu. “Namun karena pesertanya masih pra-remaja, tentu cara belajarnya disesuaikan, lewat permainan, diskusi kelompok, pengamatan langsung, dan refleksi sederhana. Bobotnya dapat, serunya dapat juga,” seloroh direktur EIN Institute ini.

Menariknya lagi, panitia kegiatannya juga lintas agama. “Memang sengaja ya, supaya yang mendapat manfaat bukan hanya peserta, tapi juga semua komunitas religius di Semarang. Lewat kerjasama seperti ini, kerjasama antar umat beragama di Semarang makin erat. Ini akan membuat toleransi di Semarang yang sudah bagus menjadi makin solid, apalagi sekarang di mana-mana masih banyak pihak yang memainkan politik identitas,” kata Setyawan Budy, koordinator Persaudaraan Lintas Agama.

Recent Posts

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

1 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

5 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

6 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

9 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

10 jam yang lalu

LBH GP Ansor Desak Nadiem Makarim Lindungi Mahasiswa Indonesia dari TPPO Berkedok Magang

MONITOR, Jakarta - LBH Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mendesak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan…

11 jam yang lalu