POLITIK

Pidato Jokowi Disebut Jelek, Fahri Minta Jubir TKN Jelaskan Isi Visi Indonesia

MONITOR, Jakarta – Pidato Visi Indonesia yang disampaikan Calon Presiden Terpilih Joko Widodo pada Minggu, 14 Juli 2019 kemarin di SICC Bogor, mendapat tanggapan dari banyak kalangan. Di pihak oposisi, Politikus PKS Fahri Hamzah menilai pidato berdurasi 24 menit itu tidak mengakomodir gagasan dalam bernegara.

“Bagusnya mudah dihafal, tapi jeleknya pidato itu tidak bisa mewakili ide-ide dasar dalam bernegara; negara hukum yang demokratis sebagai metode dasar bernegara,” kata Fahri Hamzah usai membaca teks pidato Jokowi, Senin (15/7).

Dari keseluruhan pidato Jokowi, Fahri menilai esensinya lebih cenderung berlomba-lomba mempercepat pembangunan infrastruktur. “Cara presiden untuk sampai kepada kesimpulan ‘Bersatu’ itu sangat berbau ‘pembangunanisme’ yang dulu sering kita dengar sebagai Trilogi Pembangunan: stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan. Dengan versi baru 5 tahap mencapai Visi Indonesia itu semua soal pembangunan,” kata Wakil Ketua DPR RI ini.

Ia juga menduga, Pemerintahan Jokowi kedepan memaksa bangsa Indonesia untuk bersatu dalam satu arah, tanpa mengetahui arah kemana yang akan dihadapi. Menurutnya, hal itu akan menimbulkan polemik baru bagi bangsa Indonesia kedepannya.

“Lalu, dengan landasan bahwa dunia kita semakin dinamis, presiden ingin memaksa bangsa ini untuk berubah…tanpa menjelaskan mau ke mana, lalu semua harus bersatu. Presiden memuji “oposisi dengan syarat”. Inilah yang kelak akan menjadi persoalan dan harus diperdebatkan,” tukasnya.

Fahri menegaskan, para Juru Bicara pasangan Jokowi-Ma’ruf ini harus mampu memberikan penjelaskan secara luas dan detail kepada publik mengenai gagasan yang tertuang dalam pidato Visi Indonesia tersebut.

“Saya mendorong para juru bicara pasangan Jokowi-KH.Ma’ruf Amin untuk menjelaskan secara lebih luas makna pidato singkat itu. Sebab ia harus dapat menjadi bahan perdebatan kita semua,” imbuh Fahri.

Recent Posts

Tiga Jurnal UIN Bandung Raih Peringkat SJR dan Quartile 2024

MONITOR, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung kembali mencatatkan prestasi internasional.…

3 jam yang lalu

Kaskoopsud II Hadiri Panen Raya Padi Serentak di Bone

MONITOR, Makassar - Kepala Staf Komando Operasi Udara II Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos.,…

5 jam yang lalu

Wapres Gibran Tinjau Pengaturan Lalu Lintas Arus Balik Idulfitri 2025 di JMTC

MONITOR, Bekasi - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Menteri Badan Usaha…

9 jam yang lalu

Jasa Marga Catat 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+5 Libur Idulfitri 2025, 63,4 Persen Kembali ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.454.010 kendaraan kembali ke wilayah…

10 jam yang lalu

Hadiri Panen Raya Bersama Prabowo, Prof Rokhmin: Kita Harus Pastikan Petani Sejahtera

MONITOR, Majalengka - Kementerian Pertanian bersama Kabinet Merah Putih menggelar Panen Raya Padi Serentak di…

13 jam yang lalu

DPR Inisiasi Resolusi Darurat Terkait Myanmar di Sidang Forum Parlemen Dunia

MONITOR, Jakarta - Delegasi DPR RI menyampaikan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan junta militer Myanmar…

14 jam yang lalu