Categories: HEADLINEMEGAPOLITAN

Pemilihan Wagub DKI Diprediksi Tak Akan Ada Kata Sepakat

MONITOR, Jakarta – Pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI sangat ditunggu-tunggu oleh warga Jakarta. Namun masyarakat saat ini ragu apakah wakil rakyat mereka bisa memilih dengan baik salah satu calon dari dua calon yang harus dipilih.

Sosiolog Musni Umar menilai rapat paripurna pemilihan wagub DKI Jakarta tidak akan memenuhi persyaratan kuorum. Sebab dua wagub PKS yaitu Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu kurang disetujui nggota DPRD DKI.

“Rencana sidang paripurna DPRD DKI tanggal 22 Juli 2019 untuk memilih Wakil Gubernur DKI, saya duga tidak memenuhi quorum lagi, sehingga bakal gagal memilih calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari PKS,” kata Musni Umar melalui keterangan tertulisnya.

Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta ini menerangkan, saat ini sulit untuk menghadirkan anggota DPRD DKI dalam rapat paripurna untuk memenuhi kuorum. Sebab banyak anggota DPRD DKI yang tidak terpilih kembali pada Pileg 2019.

“Tanggal 22 Juli 2019 rapat paripurna DPRD DKI kemungkinan besar tidak memenuhi qourum 50+1 dari 106 anggota DPRD DKI,” lanjutnya.

Apalagi menurut Musni anggota DPRD DKI dari berbagai partai politik banyak yang tidak setuju pada calon yang diajukan oleh PKS. Hal itu terlihat dari lamanya proses pemilihan wagub DKI.

“Bentuk mereka tidak setuju, tidak menghadiri rapat paripurna DPRD DKI. Pertimbangannya pasti kepentingan politik saat ini dan di masa depan,” kata Musni.

Oleh karena itu, Musni menuturkan perlu adanya kesepakatan untuk mengajukan calon baru yang disepakati PKS dan Gerindra yang bisa diterima para anggota DPRD DKI dan partai-partai politik di DKI.

Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra telah memenuhi komitmennya bahwa kursi Wakil Gubernur DKI untuk PKS. “Tapi masalahnya Prabowo tidak bisa memaksa para anggota DPRD DKI dari partai-partai politik untuk hadir dalam rapat paripurna DPRD DKI dan memilih calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusulkan PKS,” ujar Musni.

Musni berharap kepada PKS dan Gerindra untuk segera membahas langkah antisipasi apabila wagub yang sudah diajukan tidak bisa dipilih melalu rapat paripurna.

“Gerindra dan PKS harus berdiskusi, menentukan figur yang solid,” pungkasnya.

Recent Posts

Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Terima Kunjungan Kerja Asdep Kemenko Bidang Perekonomian RI

MONITOR, Cikampek - Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Fitri Wiyanti terima kunjungan kerja Asisten…

2 jam yang lalu

Menperin Tunjukkan Cinta Produk Dalam Negeri di World Expo Osaka 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menunjukkan komitmennya dalam mencintai dan…

4 jam yang lalu

Tunjangan Profesi 227.147 Guru Bukan ASN Binaan Kemenag Naik Rp500Ribu

MONITOR, Jakarta - Tunjangan profesi bagi ratusan guru bukan ASN (Aparatur Sipil Negara) binaan Kementerian…

8 jam yang lalu

Sekjen Partai Gelora Yakin Suatu Saat Nanti akan Tercipta Perdamaian di Tanah Palestina

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meyakini, bahwa tanah…

9 jam yang lalu

Tilawati Kukuhkan Standar Baru Guru Al-Qur’an Lewat LSP dan JAMHATI

MONITOR, Jakarta - Gerakan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia memasuki babak baru. Melalui Silaturahim Tilawati Nasional…

14 jam yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta Soroti Tiga Dimensi Strategis Asta Protas Kementerian Agama

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meluncurkan delapan program prioritas bertajuk Asta Protas untuk periode 2024–2029.…

14 jam yang lalu