BERITA

Pakar HTN: Pimpinan MPR RI Mendatang, Harus Sekaliber ‘Taufik Kiemas’

MONITOR, Jakarta – Pakar Hukum Tata Negara (HTN) Margarito Kamis mengatakan, secara konstitusi setiap anggota dewan, baik itu DPR RI maupun DPD RI memiliki hak untuk mengisi jabatan sebagai pimpinan maupun ketua MPR RI. 

Akan tetapi, pada prakteknya hak tersebut kemudian dilokalisir menjadi kewenangan fraksi, dan ini yang menjadi soal tersendiri.

“Setiap anggota DPR, DPD punya hak untuk mengisis semua jabatan di lembaga ini  lewat konstitusi , walau dalam prakteknya ini di lokalisir menjadi ” kewenangan fraksi” menjadi satu soal,” kata Margarito dalam acara diskusi Empat Pilar MPR RI bertajuk ‘Menjaga Politik Kebangsaan, Layakkah Semua Fraksi di Kursi Pimpinan MPR?’, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (8/7).

Kendati demikian, Margarito mengingatkan, dalam pengisian kekuasaan ini diperlukan adalah sosok pemimpin MPR RI nantinya haruslah sekaliber almarhum Taufik Kiemas yang relatif bisa menjadi penghubung disemua golongan.

“Terakhir yang saya mau katakan, kita cari orang yang bisa relatif sama dengan Pak Taufik Kiemas, bisa menjadi penghubung,  menjadi perekat antara kelompok-kelompok kekuatan politik yang saling berbeda yang terlihat keras di luar perbedaannya tetapi dengan kepemiminan bapak Taufik relatif bisa terkelola dengan baik,” ucapnya.

Dikatakan dia, posisi pimpinan MPR RI mendatang akan jauh lebih bagus bila dapat mengambil peran informal dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul antara DPD dan DPR RI.

“Kita pernah berapa minggu yang lalu diskusi di sini, segala hal yang di dapati anggota DPD dari daerah (aspirasi) sampai di sini semuanya mentah, tetapi ini bisa dicairkan sedikit oleh ketua MPR andaikata ia memiliki kekuatan, sebut saja kekuatan integratif selemah apapun kekuatan itu, menurut saya perlu kita lakukan,” paparnya.

Bahkan, sambung dia, pada saat yang sama, penting juga kemudian MPR menampilkan diri secara terbuka terkait dengan gagasan-gagasan besar tentang bangsa ini.

“Terutama gagasan persatuan dan kesatuan, gotong royong, gagasan tentang kita sebagai bangsa yang satu di tengah begitu banyak (persoalan kebangsaan) sekarang ini,  untuk dipublikasikan kepada rakyat agar rakyat tahu,  bagi saya itu tuntutan-tuntutan yang relatif mesti di aktualkan, bisa direalisasikan,  bisa dipanggungkan oleh ketua atau oleh pimpinan MPR yang akan datang,”pungkasnya.

Recent Posts

Buka Festival Maritim dan Diklatsus Baritim, Ketum GP Ansor Perintahkan Revitalisasi Gerakan Baritim Nasional

MONITOR, Banyuwangi - Tari kembang pesisir yang menggambarkan aktivitas nelayan di pesisir Banyuwangi menjadi pembuka…

39 menit yang lalu

Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Daljab Mapel Umum Dibuka Hingga 18 Mei 2025

MONITOR, Jakarta - Pendaftaran seleksi administrasi Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) bagi guru…

2 jam yang lalu

Pimpin Konferensi Parlemen OKI, Puan Dorong Pendidikan Perempuan di Negara Islam

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya pendidikan dan pemberdayaan perempuan sebagai…

2 jam yang lalu

TNI Amankan Intan Jaya, 18 OPM Berhasil Dilumpuhkan

MONITOR, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Habema TNI berhasil mengamankan sejumlah wilayah di Kabupaten Intan…

4 jam yang lalu

Bakamla RI Bersama TNI Gagalkan Pengiriman 25 Calon Pekerja Migran ke Malaysia

MONITOR, Nunukan - Kolaborasi Tim Bakamla RI dan Satgas TNI kembali membuahkan hasil signifikan dalam…

4 jam yang lalu

Konferensi PUIC ke-19, Puan: Islam Miliki Modal Jadi Kekuatan Baru Dunia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin sidang Komite Umum (General Committee) Parliamentary…

4 jam yang lalu