MONITOR, Garut – Amanat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar semua BUMN melakukan program kemitraan dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dijalankan dengan sungguh-sungguh oleh Perum Jamkrindo.
Terbukti, sepanjang program tersebut dijalankan, BUMN sektor penjaminan itu telah menyalurkan pinjaman kemitraan kepada 2.333 mitra dengan senilai total Rp 82 miliar.
Ya, pinjaman kemitraan merupakan salah satu terobosan untuk meningkatkan akses UMKM terhadap permodalan untuk memberi solusi bagi UMKM yang memerlukan pendampingan sekaligus penyediaan permodalan.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kapasitas UMKM yang mendapat program kemitraan, Jamkrindo menyelenggarakan pelatihan bagi para petani kopi di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Kamis, 4 Juli 2019.
Acara pelatihan tersebut dihadiri oleh Kepala Divisi Bisnis I Hafizah, Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM serta Konsultasi Manajemen Ceriandri Widuri, Pemimpin Wilayah IV Bandung Dody Novarianto, dan Pemimpin Cabang Bandung Andri Septianto.
Hafizah mengatakan pasca menyelesaikan program kemitraan, UMKM memiliki kesempatan untuk mengakses KUR dari perbankan yang merupakan program pemerintah dengan bunga yang terjangkau yakni 7 persen.
“Untuk mengakses KUR tentu saja UMKM harus tetap memenuhi kriteria sebagai calon penerima KUR yaitu feasible, tetapi belum bankable dan tentu saja memiliki kualitas pinjaman kemitraan sebelumnya kategori baik (lancar),” kata Hafizah di Garut, Kamis (4/7).
Sementara itu, Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM serta Konsultasi Manajemen Ceriandri Widuri menjelaskan Perum Jamkrindo mengembangkan aplikasi pemeringkatan UMKM bernama J-Score dan UMKM juga bisa mendaftarkan diri melalui aplikasi UMKM Layak.
“Melalui aplikasi itu, kamo akan memiliki basis data UMKM yang makin lengkap sehingga profil risiko atas penjaminan kredit UMKM bisa makin terukur,” tuturnya.
