PERTANIAN

Bawang Merah Provitas 20 Ton Asal Bantaeng Siap Didaftarkan

MONITOR, Bantaeng – Satu lagi calon varietas lokal siap meramaikan keragaman jenis bawang merah Indonesia. Calon varietas itu diberi nama Lokana. Meskipun belum dilepas sebagai varietas unggul, bawang ini dikembangkan secara luas oleh petani di wilayah Kecamatan Uluere, Erenmerasa dan Tompobulu – Kabupaten Bantaeng dengan ketinggian berkisar 800 – 1.400 m dpl. Bawang merah yang dalam bahasa daerah disebut “Lasuna Eja” ini mencapai luas pertanaman lebih dari 1500 hektare setiap tahunnya.

“Awalnya petani bawang merah di sini mendatangkan benih dari Surabaya. Saat itu kita tidak tahu persis nama varietasnya namun ada sebagian yang menyebutkan kemungkinan berasal Filipina,” tutur M. Nasir, salah satu petani.

Setelah dikembangkan hampir dua dasarwarsa, jenis bawang merah ini telah beradaptasi dengan lingkungan lokal.

Prof. Sobir dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB menyatakan bahwa calon varietas asal Bantaeng ini secara fisik memiliki perbedaan dengan varietas super phillip ataupun batu ijo. Karakter buahnya cenderung lebih lonjong dibanding kedua varietas tersebut yang bentuknya lebih bulat.

“Satu lagi yang lebih menarik dari calon varietas ini adalah potensi produksinya yang dapat mencapai lebih dari 20 ton per hektare umbi kering. Provitas ini jauh melampaui dari provitas super philip yang rata-rata 17,6 ton per hektare umbi kering maupun batu ijo yang berkisar 18,5 ton per hektare,” jelas Sobir.

Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman mengungkapkan komitmennya untuk mempercepat proses pendaftaran bawang merah lokana.

“Melihat potensi dan prospek pengembangannya, kami melihat bahwa calon varietas lokana ini memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif sebagai varietas bawang merah. Salah satu pilihan khususnya yang dapat ditanam di daerah dataran medium sampai tinggi,” ujar Sukarman saat berkunjung Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere.

Sukarman meyakinkan, Tim Penilai dan Pendaftaran Varietas Hortikultura akan terus mendorong dan memfasilitasi percepatan pelepasan calon varietas ini menjadi varietas.

“Sehingga bisa digunakan secara luas tidak hanya di wilayah Bantaeng tetapi juga di berbagai tempat sentra produksi bawang merah di Indonesia,” imbuh Sukarman yang juga ketua TP2V Hortikultura itu.

Petani bawang merah dan masyarakat di Bantaeng menaruh harapan besar agar calon varietas ini dapat segera dilepas sebagai varietas baru. Dengan dilepasnya varietas ini tentunya selain memberikan kepastian usaha bawang merah, juga akan menjadi ikon baru kebanggaan daerah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, Rahmania menyampaikan harapan dan keinginannya agar pemerintah provinsi dan pusat dapat memfasilitasi proses pendaftaran dan pelepasan calon varietas asli daerahnya.

“Kami memohon dukungan Dinas Pertanian Provinsi dalam hal ini BPSB Sulsel, PKHT IPB dan tentunya Tim TP2V Direktorat Perbenihan Hortikultura untuk membantu percepatan pendaftaran dan pelepasan lokana ini. Kami segera melengkapi atau memperbaiki dokumen pengajuan calon varietas sekiranya dalam pengajuannya masih terdapat dokumen yang dirasa kurang lengkap,” paparnya.

Recent Posts

Prosesi Peusijuek ASN Kemenag, Tradisi Adat Berangkat Haji di Aceh

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 33 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar di peusijuek (tepung…

4 jam yang lalu

DPR Tinjau Penanganan Kasus dan Anggaran terhadap Mitra di Lampung

MONITOR, Jakarta - Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses guna meninjau kinerja…

5 jam yang lalu

BSKJI Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…

7 jam yang lalu

Kasdim 1710/Mimika Berikan Materi Kepemimpinan Pancasila Kepada Peserta Pelatihan

MONITOR, Jakarta - Kasdim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir memberikan materi tentang Etika dan Integritas…

8 jam yang lalu

LSAK: KPK Jangan Main-main Kasus eks Wamenkumham

MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta KPK untuk tidak main-main terkait tindak…

9 jam yang lalu

Kemenag akan Fasilitasi Santri Aktif di Dunia Digital

MONITOR, Jakarta - Santri identik dengan penguasaan ilmu agama. Kemenag berharap santri lebih aktif dalam…

10 jam yang lalu