Direktur IPR Ujang Komaruddin (dok: Hendrik Monitor)
MONITOR, Jakarta – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai Joko Widodo belum memiliki inisiatif untuk menghubungi Prabowo Subianto secara langsung ataupun melalui sambungan telefon, lantaran situasi dan kondisi yang tidak mendukung.
Salah satunya, karena rivalnya di pemilihan presiden tersebut belum dapat menerima kekalahan.
“Ya, harusnya mereka berdua bertemu. Sulit karena Prabowo belum menerima kekalahan. Karena dianggap Pemilu berjalan dengan curang,” kata Ujang saat dihubungi MONITOR, di Jakarta, Kamis (30/5).
“Dan sulit, karena di kubu 02 banyak terluka, dan banyak pendukung-pendukung Prabowo yang masuk penjara. Seperti Ahmad Dani, Habib Bahar, dan lainnya,” tambah dia.
Kendati demikian, ia berkeyakinan, Jokowi sebagai presiden terpilih akan langsung menghubungi Prabowo, bila memang didukung timing yang pas.
“Mungkin Jokowi lagi lihat situasi, jika situasinya memungkinkan akan kontak langsung Prabowo. Seba, sejatinya Jokowi harus cepat mengontak langsung Prabowo, agar situasi tidak berlarut-larut,” pungkasnya
MONITOR, Jakarta - Pakar sejarah dan politik Islam Asia Tenggara asal Malaysia, Prof. Farish A.…
MONITOR, Jakarta - Lembaga kajian demokrasi dan kebajikan publik Public Virtue Research Institute (PVRI) menilai…
MONITOR, Jakarta - Ketua Gerakan Indonesia Optimis (GIO), Ngasiman Djoyonegoro menyatakan bahwa pemuda saat ini…
MONITOR, Jakarta - Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) gencar mensosialisasikan program beasiswa…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menambah 1,079 juta hektare kawasan konservasi…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan komitmen dan keseriusannya dalam mengambangkan pesantren ramah…