POLITIK

Politikus PDIP : Usut Aktor Intelektual Upaya Pembunuhan 4 Tokoh Nasional

MONITOR, Jakarta – Anggota Tim Hukum TKN Jokowi-Amin, Arteria Dahlan, mengaku prihatin atas dugaan rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dalam aksi yang berujung pada kerusuhan pada 22 Mei yang terungkap oleh kepolisian.

Ia menilai skenario tersebut justru menunjukan kemunduran peradaban di tengah sistem demokrasi yang sedang berjalan saat ini.

“Saya prihatin atas tetungkapnya fakta rencana pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional, jelas ini merupakan kemunduran peradaban, mencoba utk mempertontonkan penyelesaian dengan menghadirkan aksi kekerasan bersenjata dengan target hilangnya nyawa,” kata Arteria kepada awak media, Rabu (29/5).

Tentu saja, sambung dia, skenario yang telah menetapkan target sudah merupakan serangan terhadap kedaulatan negara, dimana eksistensi negara justru kembali diuji dalam memastikan perlindungan terhadap para warga negaranya.

“(Kasus) ini tidak sederhana, ini merupakan serangan langsung terhadap kedaulatan negara, dimana existensi negara saat ini kembali diuji untuk memastikan dan menjamin hadirnya ‘perlindungan negara terhadap segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia’, tidak terkecuali terhadap 4 tokoh nasional tersebut,” papar dia.

Kendati demikian, politikus PDI Perjuangan itu mengapresiasi atas kerja keras dan cerdas para aparat penegak hukum in cash Polri yang mempu mengantisipasi upaya pembunuhan tersebut.

“Polri kan sudah berhasil menemukan 6 pelaku. Tapi dalam kasus seperti ini saya yakin ada aktor intelektual yang berada di belakang mereka. Dan ini yang harus diusut tuntas dan dicari siapa dalang dibelakangnya,” tegas anggota Komisi III DPR RI itu.

“Sebab, fakta hukumnya jelas, memang mereka itu pelaku, tapi atas diri mereka tidak diketemukan alasan yang kuat bagi mereka untuk menargetkan pembunuh terhadap 4 tokoh tersebut, selain fakta yang menyatakan mereka adalah orang bayaran yang tidak pernah kenaal dan tidak memiliki hubungan apapun dengan para tokoh tersebut,” pungkasnya.

Recent Posts

Buka Konferensi PUIC di DPR, Puan Ajak Negara OKI Perangi Berbagai Bentuk Diskriminasi

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani membuka secara resmi Konferensi Parliamentary Union of…

1 jam yang lalu

Siswa SD Tawuran di Depok, Pemuda Muhammadiyah Desak Disdik Berbenah dan Perkuat Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah

MONITOR, Depok - Insiden tawuran yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Tapos, Kota…

2 jam yang lalu

Warga Banyuwangi Korban TPPO Tewas di Kamboja, Ketua Komisi XIII DPR Dorong Penguatan Sistem Imigrasi

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam…

2 jam yang lalu

Wakili Indonesia di Forum PUIC, Verrell dan Uya Kuya Dorong Aksi Nyata Solidaritas Untuk Palestina

MONITOR, Jakarta - Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Verrell Bramasta dan…

2 jam yang lalu

Jadi Presiden Uni Parlemen Negara OKI, Puan Pimpin Sidang Pembukaan Konferensi PUIC ke-19

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani telah resmi menjadi Presiden Parliamentary Union of…

3 jam yang lalu

Puan Terima Penyerahan Keketuaan PUIC ke RI, Resmi Jadi Presiden Uni Parlemen Negara OKI

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima penyerahan keketuaan Parliamentary Union of the…

3 jam yang lalu