MEGAPOLITAN

Parpol Koalisi Bidakara Laporkan Ketua KPU DKI ke DKPP

MONITOR, Jakarta – Delapan partai politik di Jakarta yang tergabung dalam koalisi Bidakara berencana melaporkan Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Pasalnya mereka meduga pada saat perhitungan suara telah terjadi penggelembungan, penggeseran dan pengurangan suara.

Tak hanya akan melaporkan, parpol yang tergabung dikoalisi Bidakara ini ternyata sudah menolak menandatangani hasil rekapitulasi KPUD DKI Jakarta.

Delapan parpol Koalisi Bidakara tersebut adalah, Gerindra, Hanura, PPP, Perindo, PKB, Golkar, Nasdem dan Berkarya.

Kuasa hukum Koalisi Bidakara Yupen Hadi membenarkan kalau pihaknya akan melaporkan Ketua KPUD DKI Betty Epsilon Idroos, ke DKPP dan Bawaslu atas munculnya kecurangaan di pemilu 2019 di Jakarta.

“Saya sudah ditunjuk menjadi kuasa hukum untuk memperkarakan Ketua KPU DKI. Rencananya Senin ( 20/5) saya akan laporkan ke DKPP dan KPU,”kata Yupen di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Jakarta, Sabtu (19/5/2019).

Disebutkan Yupen, dari delapan parpol koalisi Bidakara, baru empat pimpinan parpol yang sudah menandatangani surat kuasa untuk melakukan langkah hukum dan pelaporan terhadap Betty Epsilon Idroos.

Empat pimpinan parpol tersebut yakni, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik, Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abdul Aziz dan Ketua DPW Partai Perindo DKI Jakarta Sahrianta Tarigan.

“Empat pimpinan parpol lainnya kemungkinan akan menyusul untuk mendatangani surat kuasa,”terangnya.

Menurut Yupen, pelaporan tersebut merupakan buntut dari carut-marutnya pelaksanaan Pileg di Jakarta. Seperti hilangnya potensi kursi dari masing-masing partai. Apalagi kuat dugaan terjadi penggelembungan dan penggeseran suara dalam penghitungan di tiap tingkatan.

“Gerindra menolak seluruh hasil pleno rekapitulasi Pilpres dan Pileg di semua tingkatan. Kita menduga adanya penggelembungan suara dan kecurangan lainya dalam pelaksanaan Pemilu 2019,” ujar Yupen.

Yupen menyebutkan Gerindra menemukan 4.000 suara hilang di Jakarta Utara. Hal itu juga berpotensi pada wilayah lainnya.

Sementara Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif memprediksi potensi kehilangan suara Gerindra yang cukup besar dari sejumlah persoalan yang ada dalam pelaksanan Pileg 2019.

Syarif mengungkapkan, dari hitungan internal, Gerindra memiliki potensi mendapatkan 30 kursi di DPRD DKI.

“Kalau tahapan dilakukan akuntabel dan transparan, Gerindra berpotensi mendapatkan 30 kursi DPRD DKI,”pungkasnya.

Recent Posts

Kemenag Dorong Satker Fokus pada Kinerja Berdampak untuk Komunikasi ke Masyarakat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama mendorong setiap satuan kerja fokus pada kinerja berdampak dan mengkomunikasikannya…

47 menit yang lalu

DPR Lakukan Evaluasi Besar-besaran, Respons Positif Kritik Publik

MONITOR, Jakarta - DPR RI melakukan berbagai upaya pembenahan dalam rangka merespons harapan publik, termasuk…

3 jam yang lalu

PT Tirta Investama Plant Citeureup Gelar Pelatihan UMKM di Bogor, Perkuat Bisnis dan Pemasaran Digital

MONITOR, Bogor - Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat, PT Tirta Investama (AQUA)…

4 jam yang lalu

Kemenag dan LPDP Alokasikan 150 Milyar Dana Riset Kolaboratif untuk Para Dosen

MONITOR, Surakarta - Kementerian Agama bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI…

4 jam yang lalu

DPR Minta Kematian Mahasiswa di Demo Yogyakarta Diusut Tuntas, Jangan Ada Lagi Korban Berjatuhan!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana menyampaikan duka cita mendalam atas…

4 jam yang lalu

Majlis Taklim Datokarama Palu Gelar Doa Keselamatan untuk Bangsa

MONITOR, Palu - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Majelis Taklim Datokarama Palu menggelar doa bersama…

6 jam yang lalu