MEGAPOLITAN

Ratusan Petugas KPPS Meninggal, Mahasiswa PTIQ Jakarta akan Gelar Shalat Gaib di KPU Pusat

MONITOR, Jakarta – Banyaknya korban jiwa yang menimpa para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengundang rasa keprihatinan seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya datang dari kaum akademisi.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap petugas KPPS yang harus meregang nyawa saat menjalankan tugasnya para mahasiswa dari AL-QUR’AN PTIQ Jakarta menggelar shalat ghaib dan do’a bersama depan Gedung KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol. No 29 Menteng Jakarta Pusat.

“Sudah Sembilan hari berlalu kita merayakan pesta demokrasi, seluruh rakyatnya berbondong-bondong untuk menggunakan hak pilihnya.
Namun dibalik kegembiraan kita semua disitu terselip fenomena duka yang menyayat hati kita dimana korban jiwa berjatuhan menimpa para petugas KPPS,”ungkap Kordinator Shalat Ghaib dan Do’a Bersama, Fahmi.

Oleh karenanya, kata Fahmi, sebagai bentuk keprihatinan dan kemanusian, mahasiswa AL-QUR’AN PTIQ Jakarta datang ke Gedung KPU untuk mendoakan saudara-saudara yang berjuang hingga harus merenggang nyawa dalam menjalankan tugas demi berjalannya pemilu yang damai dan penuh keadilan.

“Kami lakukan shalat ghaib dan do’a bersama untuk mujahid demokrasi kita para petugas KPPS,”ujarnya.

Sementara itu dari informasi yang diperoleh KPU korban jiwa yang menimpa KPPS terus bertambah disejumlah wilayah.

KPU mencatat sebanyak 225 meninggal dunia. Jumlah tersebut berdasarkan data per Kamis (25/4) pukul 18.00 WIB.

“Petugas KPPS yang wafat 225 orang,” kata Komisioner KPU RI, Viryan Aziz kepada wartawan, Kamis (25/4/2019).

Viryan mengatakan, untuk petugas KPPS yang mengalami sakit ada sekira 1.470 orang. Mereka ada yang masih dirawat di rumah sakit dan sebagian sudah pulang ke rumahnya masing-masing.

Ia menyampaikan faktor utama petugas sakit dan meninggal dunia karena kelelahan. Menurutnya petugas kelelahan saat harus melakukan penghitungan pada lima jenis surat suara pemilu sekaligus.

Menurutnya, sebenarnya sistem menyerentakkan lima jenis pemilu sangat baik bagi sistem presidensial. Namun, beban kerja untuk petugas di lapangan begitu berat.

Recent Posts

PT Jasamarga Transjawa Tol Gelar Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim

MONITOR, Bekasi - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menggelar kegiatan Doa Bersama dan Santunan Anak…

3 jam yang lalu

KKP Pastikan Produk Perikanan Penuhi Standar Mutu Ekspor AS

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakinkan otoritas Amerika Serikat terkait mutu dan…

4 jam yang lalu

Gubernur Bengkulu di OTT, DPR: KPK Jangan Jadi Alat Politik Jelang Pilkada

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Irawan menyoroti kasus penangkapan Gubernur Bengkulu…

5 jam yang lalu

Puan: Guru Pahlawan Penjaga Nyala Pelita Masa Depan Bangsa

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024…

7 jam yang lalu

Dana Bergulir Tingkatkan Usaha Anggota Koperasi di Majalengka

MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…

9 jam yang lalu

Menteri Yandri Kaget Lihat Jalan Kabupaten Serang Rusak Parah, Respon Menteri PU Cepat

MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…

9 jam yang lalu