Direktur Lembaga Survei Konsep Indonesia (Konsepindo) Veri Muhlis Arifuzzaman.
MONITOR, Jakarta – Pamer jumlah pendukung atau massa saat kampanye terbuka masih menjadi pilihan paslon peserta Pilpres 2019, namun apakah cara tersebut masih relevan di era digital saat ini? Hal itu dijawab oleh Direktur Lembaga Survei Konsep Indonesia (Konsepindo) Veri Muhlis Arifuzzaman.
Ia membenarkan bahwa saat ini paslon masih berlomba-lomba pamer jumlah masa, padahal kata dia, banyaknya massa yang hadir pada kampanye terbuka adalah warisan masa lalu, alias tak efektif lagi untuk mendulang dukungan. Pasalnya, diantara pemilih saat ini sudah memutuskan pilihannya sejak jauh-jauh hari.
“Apalagi pilpres kali ini adalah sesungguhnya pertarungan ulang, karena itu kehadiran massa sesungguhnya bukan pertanda kemenangan salah satu paslon,” ujar Veri di Jakarta, (2/4).
Untuk itu, sambung Veri, untuk memprediksi kemenangan paslon mana yang lebih unggul, hanya bisa diketahui melalui survei yang kredibel, menggunakan metode yang benar, berdisiplin ilmiah ketat, berprosedur tertib dan menjaga kode etik. “Tidak serta merta kalau melihat lapangan terbuka penuh massa, jalanan penuh massa berarti menang,” tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, gaya kampanye di lapangan terbuka dengan orasi dan selingan hiburan musik hanya akan menjadi ajang pertemuan para pendukung, sementara di era digital ini visi-misi paslon telah diserap oleh para pendukung sejak jauh-jauh hari melalui media sosial. “Yang datang yang para loyalis saja, baik loyalis kandidat atau loyalis artisnya. Di luar itu proses penyerapan gagasan, program, dan visi-misi calon sudah dicerna jauh hari, terutama melalui media sosial atau temu warga di wilayah masing-masing,” terangnya.
Kendati demikian, Veri tidak menapik manfaat lain dari kampanye “model lama” tersebut, namun dia juga menekankan bahwa banyak diantara kandidat pemilu yang tidak menggelar kampanye dan rapat akbar tetap menang. “Karena perang yang sesungguhnya itu ada di TPS, siapa yang banyak pendukungnya di TPS pasti akan menang,” pungkas alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk meneladani kepribadian Nabi Muhammad…
MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…
MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…
MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…
MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah…