POLITIK

Usai Debat, Ketum Satria: Selangkah Lagi Prabowo Huni Istana

MONITOR, Jakarta – Ketua Umum Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Moh Nizar Zahro menilai jika debat calon presiden dan calon wakil presiden keempat telah meyakinkan selangkah lagi Prabowo Subianto akan menjadi penghuni Istana Negara.

Keyakinan itu, diutarakan Nizar bahwa pada debat Sabtu (30/3) semalam telah menjelaskan secara gamblang akan gagasan, visi misi serta program calon presiden nomor urut 02 tersebut.

“Penuh keyakinan dan menguasai persoalan. Ya, menguasai cara membenahi problem-problem kebangsaan yang selama 4,5 tahun ini diciptakan oleh Jokowi,” kata Nizar dalam keterangan tertulisnya yang diterima monitor.co.id, Minggu (31/3).

Prabowo, sambung Nizar bagaimana berulang-kali menyebut jika negara harus kuat agar dihormati dalam percaturan dunia. Yang tentu saja sebaliknya jauh berbeda dari pemikiran Jokowi sebagai calon petahana.

“Jokowi berpikir berbeda, katanya dalam 20 tahun ke depan tidak ada serangan musuh. Pemikiran yang fatal. Buat apa susah payah membangun infrastruktur jika pertahanan mudah dibobol,” ujar anggota komisi X DPR RI dari fraksi Gerindra tersebut.

Pola pikir petahana itu, kata Nizar berbanding lurus dengan anggaran militer yang jumlahnya sedikit sekali, bahkan tidak sebanding dengan luas teritorial dan jumlah penduduk bangsa ini.

“Buktinya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua bebas membantai para prajrurit TNI dan polisi. Tidak mungkin bicara perdamaian dunia, tidak mungkin bisa berdiri tegak dalam percaturan global, jika menghadapi KKB saja sudah pontang-panting (tidak terselesaikan),” paparnya.

Sementara itu, terkait dengan persoalan ideologi Pancasila Prabowo Subianto justru mematahkan tuduhan negatif yang selama ini disematkan pada dirinya. Prabowo dengan mantap menjadikan Pancasila sebagai pegangan hidup.

“Tapi lihat selama kepemimpinan Jokowi, Pancasila hanya dijadikan tameng. Bahkan Pancasila telah dijadikan batas demokrasi antara pendukung dan pengkritik. Rakyat telah dibelah tak ubahnya era kolonial dengan politik devide et impera.”

“Sudahlah Pak Jokowi tampaknya Anda sudah lelah, sudah mulai pelupa. Baru kemarin ngamuk di Yogya akan melawan pihak yang memfitnah. Semalam sudah lain lagi, katanya ga apa difitnah. Anda sudah lelah fisik, fikiran dan bahkan gagasan,” pungkasnya.

Recent Posts

Kemenag Imbau Umat Tetap Rukun dan Damai di Pilkada Hari Ini

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat beragama agar selalu menjaga kerukunan dan kedamaian…

2 jam yang lalu

Rahayu Saraswati: Kampanye Anti Kekerasan pada Perempuan Sejalan dengan SDGs

MONITOR, Jakarta - Anggota BKSAP DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyuarakan dukungan terhadap Kampanye 16…

5 jam yang lalu

Menag: Arab Saudi Siap Beri Perhatian Khusus Haji Indonesia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai melakukan…

6 jam yang lalu

Komisi I DPR Ingatkan Netralitas TNI Jelang Pilkada Besok; Tak Boleh Ada Intervensi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan mengingatkan agar semua prajurit TNI…

6 jam yang lalu

DPR Dorong TNI Dilibatkan Dalam Pemberantasan Judi Online

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mendorong Pemerintah untuk terus berkomitmen dalam…

6 jam yang lalu

IPW Bongkar Kasus Penembakan Pelajar di Semarang, Begini Katanya

MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) angkat bicara terkait peristiwa penembakan terhadap Siswa SMK…

7 jam yang lalu