MEGAPOLITAN

Hentikan Pembangunan RS Brawijaya, Warga Tebet Geruduk DPRD DKI

MONITOR, Jakarta – Warga Tebet, Jakarta Selatan, Senin (4/3), mendatangi gedung DPRD Jakarta di bilangan Kebon Sirih Jakarta Pusat. Mereka meminta para wakil rakyat itu untuk menghentikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Brawijaya di Jalan Raya DR. Sahardjo, Tebet Barat, Jakarta Selatan.

Sebab warga khawatir, keberadaan rumah sakit di tengah pemukiman tersebut akan berdampak bagi lingkungan sekitar. Koordinator Toni Triyulianto menegaskan, warga sekitar tidak ingin pembangunan RS. Brawijaya dilanjutkan.

“Baru pembangunan saja sudah ada 5 rumah warga sekitar yang retak akibat tanam paku bumi. Belum lagi air yang biasanya digunakan warga menjadi keruh. Jadi kami menolak adanya pembangunan RS Brawijaya di lingkungan kami,” kata Toni di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (4/3/2019).

“Setelah RS tersebut rampung pembangunannya pun nanti bakal ada dampaknya bagi warga sekitar diantaranya limbah rumah sakit tersebut akan mencemari lingkungan. Belum lagi dampak suaranya. Lagipula sudah banyak rumah sakit di sekitar yang bisa dimanfaatkan warga untuk keperluan medis. Ada Puskesmas Tebet, lalu di belakang wilayah kami, ada RUSD Jatinegara dan lainnya,” ujarnya.

Selain itu Toni menambahkan, keberadaan RS Brawijaya tersebut juga tidak terlalu bermanfaat bagi warga sekitar. Sebab RS Brawijaya diperuntukan bagi kalangan menengah ke atas.

“Tidak ada fasilitas BPJS di RS Brawijaya karena ditujukan untuk kalangan menengah ke atas,” terang dia.

Menanggapi hal tersebut Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Syahrial mengatakan akan segera memanggil pihak RS Brawijaya untuk membahas penolakan warga tersebut.

“Kita hanya menampung penolakan warga sekitar tanpa bisa memutuskan penolakan atau tidak. Komisi E hanya akan memediasi pertemuan antara warga dengan pihak RS Brawijaya,” kata Syahrial.

“Pemanggilan RS Brawijaya tersebut juga untuk mengetahui mengenai pernyataan warga soal IMB pembangunan tersebut yang diduga bermasalah. Karena warga menyatakan pada IMB tersebut, tidak ada ijin dari warga terdampak,” pungkasnya.

Recent Posts

DPR Minta Pemerintah Siaga Cuaca Ekstrem, Dorong Perbaikan Segera di Lokasi Bencana

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal meminta Pemerintah meningkatkan kesiagaan menyusul…

2 jam yang lalu

Pendaftar LPG 3 Kg Capai 57 Juta NIK, Pertamina Patra Niaga Dukung Upaya Pemerintah Wujudkan Subsidi Tepat Sasaran

MONITOR, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa skema…

4 jam yang lalu

Terowongan Silaturahim Istiqlal dan Katedral Dibuka Saat Perayaan Natal 2024

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa Terowongan Silaturahim yang menghubungkan halaman Istiqlal…

6 jam yang lalu

Puan Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi Pinjol Guna Lindungi Rakyat dan Ketahanan Ekonomi

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah untuk melindungi masyarakat dari jeratan…

8 jam yang lalu

BP Haji Ingatkan Pesan Prabowo, Jangan Main-Main Dengan Pengelolaan Haji

MONITOR, Jakarta - Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan pesan Presiden Prabowo…

8 jam yang lalu

Kemenperin Mitrakan IKM Pangan dan Industri Besar melalui Business Matching

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus menekankan pentingnya peningkatan daya saing Industri Kecil dan Menengah…

8 jam yang lalu