JAWA TIMUR

Aliansi Mahasiswa Tuban Luar Negeri Kecam Teror Bom di Kawasan Kilang Minyak Tuban

MONITOR, Tuban – Sebelumnya ribuan warga dari enam desa menggeruduk kantor DPRD Tuban dalam rangka menolak pembangunan kilang minyak di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, Selasa (29/1/2019) pagi.

Seperti dilansir dari Tribunnews, warga berasal dari Desa Wadung, Desa Sumurgeneng, Desa Rawasan, Desa Kaliuntu, Desa Remen dan Desa Mentoso. Mereka menolak kilang minyak yang akan dibangun Pertamina dan Rosneft di enam desa tersebut.

Seorang orator dalam aksi tersebut mengungkapkan, akan ketidakberpihakan pemerintah kepada warga setempat atas pembangunan kilang minyak tersebut.

“Pembebasan lahan kilang minyak hanya untuk kepentingan perusahaan, bukan untuk rakyat,” tegas sang orator.

Dalam menanggapi hal tersebut presiden Jokowi menjanjikan bahwa investasi terhadap kilang minyak tersebut akan membuka banyak lapangan pekerjaan bagi warga setempat.

“Adanya kilang kita ingin investasi itu membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya,” janji Jokowi kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).

Warga setempat juga mendapat kiriman ancaman, Rabu (06/02/2019) sekitar pukul 02.15 Wib, terjadi pelemparan bom molotov dirumah kuasa hukum warga ring satu, Soewarto Darmandi, Desa Sugihwaras Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban pada.

Menanggapi hal tersebut Aliansi Mahasiswa Tuban di luar negeri yang tergabung dalam (AMT Luar Negeri) saat kami hubungi melalu whatsApp menyatakan kecamanya.

“Mahasiswa Tuban di luar negeri mengecam teror bom molotov tersebut,” tegas Khoirul Bahri Basyarudin selaku koordinator Aliansi Mahasiswa Tuban Luar Negeri.

Ia juga menyatakan dukungan terhadap aksi warga, dan menghimbau kepada pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat agar memperharikan hak-hak warga.

“Kami selaku putra-putri Tuban mendukung aksi warga,” ujar Khoirul.

Ia juga meminta agar Pemkab Tuban jangan lempar batu sembunyi tengan, mereka harus bertanggung jawab.

“Pemerintah Pusat jangan banyak janji, jangan sampai investasi Nasional merugikan hak-hak warga setempat, mereka tidak mau lahan pertanianya tergadaikan, dan anak cucu mereka tidak bisa bertani kembali,” tegas mantan Ketua Umum Permata Jabodetabek tersebut.

Recent Posts

Usul Revisi UU Sistem Perbukuan Masuk Prolegnas 2025, DPR Dorong PPN Buku Dihapuskan

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya menerima naskah akademik sekaligus draf…

6 jam yang lalu

DPR Minta Rencana TNI Melaporkan Ferry Irwandi Tak Perlu Dilanjutkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menilai rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI)…

8 jam yang lalu

Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Banjir Bali

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa…

9 jam yang lalu

Perluas Pembiayaan UMKM Perumahan, Kementerian UMKM Gelar BISLAF

MONITOR, Bogor - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Bisnis Layak Funding…

10 jam yang lalu

Banjir Bandang Terjang Bali, DPR Ingatkan Perlindungan Psikososial Warga Terdampak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya…

11 jam yang lalu

18.520 Guru Madrasah Mapel Agama Lapor Diri PPG Angkatan III, Masih Ada Kuota

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 18.520 guru madrasah mata pelajaran agama melapor diri untuk mengikuti Pendidikan…

12 jam yang lalu