MONITOR, Natuna – Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki produk buah unggulan untuk menembus pasar ekspor. Sebut saja durian, mangga, dukuh, manggis, salak, hingga pisang. Kendati demikian, melimpahnya keanekaragaman buah tropis tersebut tak sebanding dengan volume buah yang bisa dieskpor.
Bahkan banyak dari hasil pertanian tersebut yang tidak laku saat dipasarkan di pasar lokal. Salah satunya Durian Kepulauan Natuna yang banyak tidak terjual saat musim durian awal 2019 ini. Panen Durian tahun ini tidak begitu banyak dan meriah, demikian juga masyarakat yang mengkonsumsi buah durian juga dinyatakan turun. Kondisi ini membuat pedagang menjerit. Padahal durian merupakan buah endemik dan khas Asia Tenggara yang disukai banyak orang.
Merespon hal tersebut, Calon Anggota DPR RI Dapil Kepri, Abdul Basyid Has berharap semua pihak dapat mengembangkan hasil pertanian di Kepri. Kedepan perlu ada inovasi pemasaran agar hasil-hasil bumi di Kepri mampu mensejaterakan rakyat, dengan potensi yang dimiliki Kepri seharusnya hasil pertanian dapat go internasional.
“Informasi dari para petani khusus durian dari tahun ke tahun terus mengalami kemunduran, hal tersebut harus segera diatasi agar kedepan produk pertanian yang menyangkut hidup banyak orang dapat bermanfaat. Memang secara nama durian Natuna belum setenar durian Palembang atau daerah lain, namun soal rasa bisa diadu. Maka dari itu kedepan kita akan membantu para petani untuk melakukan inovasi pemasaran untuk semua hasil bumi,” jelas Abdul Basyid Has saat diwawancarai di Natuna, Senin (4/2/2019).
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Kebangkitan Bangsa tersebut menambahkan promosi produk pertanian di Kepri saat ini sangat sedikit intensitas dibandingkan perdagangan dan pariwisata, hal tersebut harus menjadi pekerjaan rumah pemangku kebijakan agar semua masyarakat Kepri dapat merasa kesejahteraan.
“Kedepan kita akan perjuangkan rancangan pertanian Kepri agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, karena pada dasarnya kebijakan harus mampu menyetuh semua aspek kehidupan masyarakat,” pungkasnya.