MONITOR, Jakarta – Munculnya tabloid Indonesia Barokah membuat pihak Prabowo dirugikan. Sebab menurut BPN Prabowo-Sandi, Y Nurhayati, tabloid tersebut berisikan konten fitnah dan ujaran kebencian.
Pertama kali muncul pada Desember 2018 lalu, tabloid ini menyuguhkan konten pada edisi perdananya dengan judul Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?. Rupanya hal tersebut membuat kubu Prabowo berang. Bahkan, beredarnya tabloid ini disangkutpautkan dengan sosok Ipang Wahid, Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma’ruf Amin.
Beda halnya dengan Wasekjen DPP Demokrat Andi Arief. Politikus yang aktif berkoar-koar di media sosial ini justru menduga tokoh utama dibalik munculnya tabloid Indonesia Barokah adalah, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin, dan anak muda PSI.
“Hanya ada tiga kemungkinan politik otak politik culas menghalalkan segala cara di kubu TKN Jokowi termasuk Indonesia Barokah, Hasto sekjend PDIP, Ali Ngabalin, anak muda PSI,” demikian kata Andi Arief dalam laman Twitternya.
“Mudah-mudahan saya keliru,” tambahnya.
Akan tetapi, ia berdoa agar Hasto bukanlah aktor intelektual tabloid tersebut. “Mudah-mudahan bukan Hasto Sekjend PDI-P aktor intelektual Indonesia Barokah,” ujarnya.
“Jika Hasto Sekjend PDIP terlibat Indonesia Barokah perlukah Ia dicekal?” sambungnya lagi mempertanyakan.
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beserta jajarannya bertolak ke Jepang. Kunjungan kerja…
MONITOR, Jakarta - Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengunjungi Kabupaten Grobogan untuk percepatan…
MONITOR, Depok - Penilaian 236 lahan atas nama Kementerian Agama oleh Tim Terpadu Penanganan Dampak…
MONITOR, Jakarta - Penyerapan tenaga kerja dan peningkatan devisa merupakan beberapa fungsi penting dari sektor…
MONITOR, Jakarta - Jemaah haji gelombang pertama akan mulai didorong dari Madinah Al-Munawwarah ke Makkah…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan bahwa jemaah umrah masih bisa masuk…