MONITOR, Bogor– Kementerian Pertanian (Kementan) tetapkan tujuh calon varietas sebagai Varietas Unggul Baru (VUB) yang memenuhi syarat untuk segera diluncurkan dan disebarluaskan ke petani. Penggunaan VUB ini dipastikan dapat menjadi faktor utama mendukung peningkatan produksi dan produktivitas serta ekspor pangan khususnya beras nasional.
“Kami bersama Tim Penilai Pelepasan Varietas Tanaman Pangan memutuskan sebanyak tujuh galur harapan atau calon varietas diyatakan lulus atau memenuhi syarat untuk segera diluncurkan” jelas Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Priatna Sasmita di Hotel Salak, Bogor
Pada sidang sementara pelepasan calon varietas padi tersebut Priatna mengatakan, ketujuh calon varietas yang dinyatakan lulus adalah lima varietas padi tipe khusus dan dua varietas untuk lahan tadah hujan.
“Untuk tipe khusus ada beras basmati bernama Baroma, Beras Panjang Beraroma berterkstur pera dengan potensi hasil 9,18 ton/ha dan kadar amililosa 25,55%, bila dibandingkan dengan aslinya tipe ini lebih tahan terhadap hama dan penyakit” terang Priatna.
Varietas kedua yang dijelaskan Priatna merupakan beras merah aromatik bernama Pamera (Padi Merah Bearoma) memiliki teksur sedang dengan potensi hasil hinggal 11,33 ton/ ha. Ketiga adalah padi beras merah bernama varietas Panelen (Padi Merah memilki tekstur pulen dengan potensi hasil 11,91 ton/ha.
Lebih lanjut Priatna mengatakan Kementan juga berhasil menghasilkan varietas padi tipe khusus bernama “Jeliteng” beras hitam dengan tekstur pulen memiliki potensi hasil 9,87 ton/ha, dan varietas padi “Paketih” padi ketan putih yang memiliki potensi hasil 9,46 ton/ha.
Beragamnya varietas baru ungkap Priatna sangat berguna bagi pertanian. Varietas-varietas yang telah dirilis menjadi sumberdaya genetik yang dapat dijadikan pilihan bagi petani dalam menentukan varietas yang cocok untuk wilayahnya.
“Hari ini kita juga tetapkan dua calon varietas padi unggul baru tadah hujan dengan nama Inpari GSR Rainfed dan Kaligung, dan besok kita akan lanjutkan sidang untuk set usulan padi hibrida, potensi hasil tinggi dan padi fungsional” terang Priatna.
Diakhir penjelasannya Priatna mengatakan ketersediaan varietas-varietas yang dapat menjadi pilihan, memudahkan petani untuk melakukan pergiliran varietas. Semakin banyak varietas yang berdaya hasil tinggi dan adaptasinya luas dapat memudahkan diseminasi varietas terutama untuk menunjang program pemerintah mewujudkan swasembada pangan dan kesejahteraan petani.
MONITOR, Jakarta - Anggota BKSAP DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyuarakan dukungan terhadap Kampanye 16…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai melakukan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan mengingatkan agar semua prajurit TNI…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mendorong Pemerintah untuk terus berkomitmen dalam…
MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) angkat bicara terkait peristiwa penembakan terhadap Siswa SMK…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan bersinergi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal…