PARLEMEN

Kasus Lion Air Terbengkalai, Fahri Duga Ada Konflik Kepentingan

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menduga adanya konflik kepentingan dalam proses pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang pada November 2018 kemarin.

Dugaan itu, sambung Fahri, lantaran sudah tiga bulan, pencarian korban pesawat dengan korban jiwa sebanyak 189 orang itu dirasa belum maksimal.

“Saya shocked, karena sampai tiga bulan rupanya urusan yang paling penting, yaitu tentang korban dan keluarganya masih terbengkalai, dan menyisakan banyak sekali pertanyaan yang besar,” kata Fahri Hamzah kepada awak media usai menerima keluarga korban, di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (21/1).

Masih disampaikan politikus PKS itu, tidaknya maksimal pencarian para korban, diduga ada kaitannya dengan Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Air yang kini menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia.

“Pemilik Lion Air ini dulu adalah Dewan Pertimbangan Presiden yang sekarang jadi Duta Besar RI Malaysia, nah adanya semacam kegamangan diantara pejabat itu tidak boleh disebabkan oleh indikasi Lion Air itu milik pejabat,” sebut dia.

Oleh kaena itu, Fahri mendesak pemerintah mengambil alih pencarian dan mengurus keluarga korban dari maskapai Lion Air, agar keluarga korban mendapatkan kepastian tentang nasib korban yang belum diketemukan.

“Pemerintah harus profesional dalam hal ini, bukannya sebaliknya. Ketidakprofesionalan pemerintahan ini mengakibatkan tindakan yang tidak tajam dari pejabat,” sindir anggota DPR RI dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Sebelumnya, keluarga korban pesawat Lion Air JT-610 saat diterima Fahri Hamzah menceritakan hal-hal yang belum tuntas dalam penanganan korban pesawat naas tersebut, termasuk rasa kecewa mereka kepada maskapai.

Keluarga korban, sebagaimana disampaikan kuasa hukumnya Oktober Manurung. SH., menyampaikan kalau keluarga korban merasa pemerintah tidak lagi berupaya untuk menemukan keluarga mereka. Apalagi, pencarian korban memang sudah dihentikan sejak November 2018 lalu.

Proses pencarian dan identifikasi korban sudah resmi dirampungkan sejak Jumat (23/11/2018) lalu. Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi 125 dari total 189 penumpang pesawat nahas tersebut.

Tragedi pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi silam.

Recent Posts

Tidak Ingin Ada PHK di Indofarma, Wamen Noel: Saya Bukan Malaikat, Ayo Kita Berjuang

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) mengajak karyawan PT Indonesia…

1 jam yang lalu

Berdampak Sosial, Pertamina Eco RunFest 2024 Salurkan Donasi Kemanusiaan Untuk Palestina

MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 menyalurkan donasi kemanusiaan senilai Rp3,5 miliar untuk Palestina.…

3 jam yang lalu

Menag Ajak Ribuan Jemaah Umrah Ajak Doakan Kemajuan Indonesia dan Perjuangan Palestina

MONITOR, Makkah - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengajak ribuan jemaah umrah untuk mendoakan Indonesia.…

5 jam yang lalu

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar

MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 resmi berlangsung pagi ini di Istora Senayan Jakarta…

5 jam yang lalu

Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Minta Seluruh APK Diturunkan

MONITOR, Minahasa - Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda mengingatkan tanggal 24 November 2024 sudah memasuki…

6 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Penghargaan Emas dalam Ajang SNI Award 2024

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi dengan meraih Penghargaan Emas…

13 jam yang lalu