PENDIDIKAN

Pagi Ini KPAI ‘Gerebek’ Sekolah yang Diduga jadi Penyimpanan Narkoba

MONITOR, Jakarta – Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti pagi ini akan melakukan pengawasan langsung ke komplek sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan AK dan Yayasan Pendidikan Amanah, Sabtu (19/1). Kabarnya, KPAI akan bertemu pengurus yayasan dan sejumlah guru sekitar pukul 10.00 WIB.

Sebagaimana diketahui, tujuh dari sekolah yang diduga menjadi gudang penyimpanan narkoba mendatangi KPAI pada Jumat (18/1) kemarin, dan menyampaikan sejumlah informasi mengenai kondisi sekolah dan pecahnya kepengurusan yayasan pendidikan tempatnya bekerja sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu.

“Yayasan pendidikan yang baru itulah yang oknumnya menjadikan salah satu gedung di komplek sekolah tersebut menjadi gudang penyimpanan narkoba,” kata Retno, Sabtu (19/1).

Berdasarkan informasi yang diterima KPAI, Yayasan Pendidikan AK pada 2011 memiliki dua kepengurusan dengan akta notaris yang baru, yayasan yang lama tetap ada dengan membawahi SD, SMP dan Perguruan Tinggi. Yayasan yang baru dipimpin oleh JD, yang merupakan ayah dari terduga pelaku DL dan CP.

“Sebagai pengurus yayasan yang baru dibentuknya, DJ memiliki kekuasaan dan kewenangan besar, sehingga kedua anaknya pun dapat bebas menggunakan salah satu gedung di komplek sekolah itu, yang biasa disebut sebagai gedung D. Di gedung D ini, dulunya ada labotarium yang diduga sekarang sudah dialih fungsi, diantaranya menjadi gudang penyimpanan narkoba,” papar Retno.

Selain itu, selain siswa TK sampai SMA/SMK, di komplek sekolah ini ada kampus ISTA yang mahasiswanya sebagian besar adalah karyawan, sehingga proses pembelajarannya banyak yang malam hari (kelas karyawan). Dengan demikian, dari pagi sampai malam, wilayah komplek sekolah ini banyak orang berlalu-lalang setiap harinya.

“Maka, patut diduga bahwa memilih salah satu ruangan di gedung D sebagai gudang penyimpanan narkoba adalah pilihan yang didasarkan perhitungan matang, yaitu lebih aman dan tidak akan ada yang mencurigai lembaga pendidikan sebagai lokasi gudang penyimpanan narkoba. Apalagi gedung D ini posisinya berada di belakang.

“Tindakan tegas pemerintah diperlukan, demi melindungi anak-anak kita dari ancaman narkoba. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang steril dari rokok, narkoba dan miras,” pungkas Retno.

Recent Posts

Halal Bihalal Dulur Cirebonan, Sejumlah Tokoh Kembali Suarakan Wacana Pembentukan Provinsi

MONITOR, Jakarta - Dulur Cirebonan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) menggelar acara Silaturahmi dan Halal…

15 menit yang lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Indonesia Maju

MONITOR, Jakarta - Narasi kritis yang diangkat oleh koalisi partai politik pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin…

1 jam yang lalu

Fadli Zon: Petani Indonesia Harus Lebih Sejahtera di Tangan Pemimpin Baru

Monitor, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon berharap ke depannya pertanian di Indonesia bisa lebih…

2 jam yang lalu

Inisiatif PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri Hadapi Risiko Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalankan inisiatif…

4 jam yang lalu

Pertemuan Strategis Indonesia dan Selandia Baru Percepat Protokol Perdagangan Nanas dan Manggis dari Indonesia

MONITOR, Jakarta – Badan Karantina Indonesia dan Ministry for Primary Industries (MPI) Selandia Baru menggelar…

5 jam yang lalu

DPR Ajak Seluruh Pemangku Kepentingan Cari Solusi Atasi Peningkatan Kasus DBD

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengungkapkan rasa prihatin atas peningkatan…

6 jam yang lalu