PEMERINTAHAN

Dana Desa 2019 Diprioritaskan untuk Pengembangan Ekonomi Masyarakat

MONITOR, Sukabumi – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana dana desa memprioritaskan pembangunan infrastruktur dasar, maka tahun 2019 dana desa akan prioritaskan pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat perdesaan.

Hal tersebut dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat melakukan sosialisasi realisasi dana desa dan prioritas penggunaan dana desa tahun 2019 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (15/1).

“Tolong sama-sama dibantu untuk diawasi. Terus kerja keras, jangan kendor,” ujarnya kepada perangkat desa, pendamping desa, kader Posyandu, kader PAUD dan pemangku kepentingan desa se-Kabupaten Sukabumi lainnya.

Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur dari dana desa telah memberikan pengaruh signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan di desa. Tahun 2018, lanjutnya, kemiskinan di desa menurun 1,29 juta jiwa atau dua kali lipat lebih tinggi dari penurunan angka kemiskinan di kota yang berjumlah 500 ribuan jiwa.

“Untuk pertama kali angka kemiskinan turun menjadi single digit menjadi 9,82 persen. Dan penurunannya di desa dua kali lipat lebih besar dari kota,” ujarnya.

Menteri Eko mengatakan, dana desa juga memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan per kapita masyarakat desa. Pasalnya, dalam empat tahun terakhir, pendapatan perkapita desa naik hampir 50 persen yakni dari dari Rp 572 ribu menjadi Rp 804 ribu perkapita per bulan.

“Kita juga berhasil membantu menurunkan angka stunting dari 37,2 persen menjadi 30,8 persen. Kalau kita bisa konsisten mempertahankan ini (penurunan stunting), dalam waktu sepuluh tahun Indonesia akan terbebas dari stunting,” ungkapnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua MPR RI, A Muhaimin Iskandar mengaku bangga dengan capaian-capaian dana desa. Menurutnya, dana desa sebesar Rp 257 Triliun yang disalurkan sejak tahun 2015-2019 telah dirasakan hasilnya oleh masyarakat.

“Padahal kalau dilihat dari per tahunnya, dana desa yang disalurkan tidak begitu banyak. Terakhir pada 2018 Rp 60 Triliun. Anggaran kita kecil,” ujarnya.

Menurut Muhaimin, pembangunan desa melalui dana desa harus berhasil karena akan menjdi contoh bagi model pembangunan berikutnya. Ia mengatakan, model dana desa tak hanya bisa dilakukan oleh Kementerian Desa saja, namun juga patut ditiru oleh kementerian/lembaga lain, agar pembangunan dapat dilakukan dengan cepat, merata dan sukses.

“Dana desa harus terus berhasil dengan cara, semua pelaku pembangunan desa benar-benar terus bertanggungjawab, harus transparan, dan akuntabel. Kalau ini sukses, akan menjadi contoh pembangunan model dari bawah. Sehingga anggaran lebih baik digelontorkan di bawah dari pada di atas,” ujarnya. (Adv)

Recent Posts

Soroti Pembentukan 500 Batalyon, DPR: Ketahanan Pangan Baiknya Jangan Dialihkan ke Militer

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menanggapi pembentukan 500 Batalyon Infanteri…

1 jam yang lalu

Menag Apresiasi Penyuluh dan Kepala Daerah Penerima Penais Award 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, menutup sekaligus memberikan penghargaan kepada Penyuluh Agama Islam…

2 jam yang lalu

Puan Harap Kepastian Hukum dan Revisi UU Hak Cipta Atasi Polemik Royalti Lagu

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong penyelesaian polemik royalti lagu dengan menekankan…

3 jam yang lalu

UPH dan Kemendag RI Kerja Sama Dorong Wawasan dan Kontribusi Mahasiswa

MONITOR, Jakarta - Sebagai wujud komitmen memperluas wawasan akademik sekaligus memperkuat kontribusi nyata bagi bangsa,…

3 jam yang lalu

DPR Usulkan Program LPDP Disesuaikan Dengan Sektor Kerja

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyanan menilai lulusan beasiswa dari Lembaga…

5 jam yang lalu

Menteri Agama: Program MBG Strategis Siapkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, menegaskan komitmen penuh Kementerian Agama dalam…

5 jam yang lalu