PERTANIAN

Tingkatkan Ekspor, Kementan Terus Kembangkan Instrumen Dagang SPS

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian selama kurun waktu 4 tahun terakhir telah lakukan negosiasi dagang dalam kerangka SPS atau Sanitary and Phytosanitary Measures, komoditas pertanian dengan 18 negara.

“Saat ini kita terlalu menutup diri, tertinggal dari negara lain. Melalui perjanjian kerjasama SPS ini diharapkan komoditas kita ekspornya terus naik,” kata Dr. Arifin Tasriff, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Barantan saat memaparkan kerjasama SPS pada acara Bincang Asik Pertanian Indonesia di Gedung Pusat Informasi Agribisnis, Kementerian Pertanian pada hari Jumat (4/1)

Hasil kerja peningkatan ekspor pada tahun 2018 komoditas pertanian lewat perjanjian SPS diantaranya adalah Indonesia–Australia CEPA senilai 667,8 juta US$ untuk komoditas coklat, manggis, salak dan kopi, Indonesia–Chile CEPA senilai 143,8 juta US$ untuk komoditas CPO dan jagung, ASIAN Hongkong China FTA senilai 3 miliar US$ untuk komoditas tepung kelapa, mangga, sarang burung walet, madu, coklat, teh dan kopi, sedangkan Indonesia–EFTA CEPA senilai 1,2 muliar US$ untuk komoditas rempah-rempah, kakao, teh, kopi dan produk kayu.

Bincang Asik Pertanian Indonesia di Gedung Pusat Informasi Agribisnis, Kementerian Pertanian

Menurut Arifin, saat ini Indonesia telah berhasil malakukan perundingan perdagangan terutama untuk komoditas pertanian diantaranya Indonesia–European Union CEPA, Indonesia–Australia CEPA, Indonesia–Chile CEPA, Indonesia EFTA CEPA, Indonesia–Iran PTA dan Regional Comprehensive Economic Partnership. Sedangkan yang dalam tahap proses perundingan diantaranya Indonesia–Japan EPA, Indonesia–Pakistan PTA, ASEAN Economic Community dan Indonesia Turkey CEPA.

Upaya menembus pasar tujuan ekspor melalui harmonisasi aturan dari otoritas karantina di negara tujuan ekspor terus dilakukan Barantan. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi tidak hanya meningkatkan volume namun juga membuka market akses bagi jenis komoditas lain yang terus digali.

Dukungan akselerasi ekspor produk pertanian diantaranya adalah melakukan perundingan dibidang standar SPS dan prokol SPS negara, menyusun perjanjian protokol karantina dengan negara tujuan ekspor, mempercepat pemenuhan protokol karantina dan proses inline inspection bersama petani, pertukaran data elektronik sertifikat ke negara tujuan dan perundingan penyelesaian kasus SPS seperti untuk komoditas CPO, pala, kopi, teh, manggis dan salak.

Bincang Asik Pertanian Indonesia di Gedung Pusat Informasi Agribisnis, Kementerian Pertanian

Hadir pula dalam diskusi ini adalah para pelaku usaha masing-masing Indah Sofiati, eksportir jeruk purut dengan tujuan negara ekspor Perancis dan Hendro Juwono dari Asosiasi Eksportir dan Importir Sayur dan Buah.

“Dukungan Barantan sangat nyata bagi penjaminan mutu dan kesehatan produk pertanian kita, dan surat penjaminan karantina kita dipercaya oleh karantina di Perancis,” kata Indah.

Recent Posts

Menag Nasaruddin Umar Ceritakan Deklarasi Istiqlal ke Paus Leo XIV

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam kunjungan kerja ke Vatikan, Roma, menghadiri acara…

37 menit yang lalu

MAI Dukung Pemerintah jadikan Akuakultur Sektor Unggulan

MONITOR, Surabaya - Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Prof. Rokhmin Dahuri menegaskan bahwa MAI…

51 menit yang lalu

Sekjen Kemenag: AICIS+ 2025 Upaya Menjawab Krisis Lingkungan dan Teknologi

MONITOR, Depok - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Kamaruddin Amin secara resmi membuka Annual…

1 jam yang lalu

Asrama Ambruk, Kemenag Berduka dan Beri Bantuan Pesantren Syekh Abdul Qodir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama berduka atas peristiwa ambruk atap satu ruang asrama putri di…

9 jam yang lalu

Refleksi Satu Tahun Asta Cita Presiden Prabowo Bidang Diplomasi dan Pertahanan Nasional

MONITOR, Tangerang Selatan - Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Uama (PP ISNU) bekerja sama dengan…

11 jam yang lalu

Dukung Maung Pindad Jadi Mobil Nasional, DPR: Potensinya Besar

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, mendukung rencana…

12 jam yang lalu