DAERAH

Resolusi 2019, Dafryan Anggara Dorong Pemerintah Selesaikan Persoalan Agraria di Bandar Lampung

MONITOR, Bandar Lampung – Konflik Agraria menjadi salah satu persoalan yang belum terselesaikan di Provinsi Lampung, selama tahun 2018 Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung merilis sebaran konflik yang ditangani LBH Bandar Lampung, yaitu Kabupaten Tulangbawang sebesar 25%, Kabupaten Pesawaran 6%, Kota Bandar Lampung 44%, dan Kabupaten Lampung Selatan sekitar 12%.

Faktor penyebabnya beragam mulai dari ekspansi industri kehutanan, perkebunan sawit, dan pertambangan. Menurut LBH Bandar Lampung kondisi tersebut berbahaya untuk ancaman keselamatan pangan serta kedaulatan petani atas tanah dan sumber daya alam. Sedangkan tipologi konflik pertanahan di Provinsi Lampung terbagi dalam beberapa bagian. Perinciannya, pribadi sebesar 28%, kebijakan pemerintah 36%, dan perusahaan sekitar 36%.

Menanggapi hal tersebut, Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Bandar Lampung Dapil II, Dafryan Anggara berharap temuan dan pendampingan yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada pertahanan harus ditindak lanjut secara serius untuk mencari akar persoalan sekaligus solusi yang berpihak pada kepentingan banyak orang, bukan segelintir orang karena masalah pertahanan merupakan hajat hidup orang banyak.

“Berdasarkan data tersebut terdapat dua poin krusial, pertama kontribusi kebijakan pemerintahan yang menimbulkan konflik dan Bandar Lampung presentase tertinggi di Provinsi Lampung, hal ini harus diselesaikan dengan cepat dan perlu keterbukaan pemerintah dalam menelurkan kebijakan yang harus taat pada aturan dan pro rakyat bukan sebaliknya, dan perlu langkah strategis menyelesaikan serta mencegah kasus tersebut di Bandar Lampung, tutur Dafryan Anggara pada wartawan di Bandar Lampung, Senin (31/12/2018).

Tokoh muda Lampung tersebut berkomitmen untuk mendorong pemerintah Bandar Lampung menyelesaikan persoalan pertahanan sekaligus ikut memastikan kebijakan kedepan berpihak pada masyarakat buat kepentingan segelintir orang. “Penyelesaian masalahnya harus adil dan taat pada hukum yang berlaku, saya akan mendorong dan mengawal pemerintah Bandar Lampung untuk segera menyeleasikan persoalan ini seadil-adilnya dan kedepan bisa mengurangi tingkat konflik agraria agar Bandar Lampung bisa lebih sejahtera masyarakatnya, tutupnya.

Recent Posts

Akad Massal KUR 800.000 Debitur Digelar, Menteri UMKM Optimistis Lapangan Kerja Makin Luas

MONITOR, Surabaya - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,…

1 jam yang lalu

Pemerintah Akan Putihkan Tunggakan BPJS, DPR: Harus Berkeadilan dan Bebas Fraud

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, memberikan pandangannya terkait rencana…

2 jam yang lalu

Timor Leste Tuntaskan Analisis Risiko Impor 2025! Peluang Ekspor Unggas Indonesia Makin Meningkat

MONITOR, Jakarta - Proses Import Risk Analysis (IRA) yang dilakukan delegasi Ministry of Agriculture, Livestock,…

3 jam yang lalu

Pemerintah Tambah Anggaran untuk BLT, DPR: Perkuat UMKM dan Ekonomi Kerakyatan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah menyambut baik langkah pemerintah mengalokasikan…

4 jam yang lalu

Jasa Marga Raih Predikat Tertinggi di APQO 2025, Bukti Nyata Sinergi Inovasi Korporasi dengan Asta Cita Presiden Prabowo

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali mengukir prestasi internasional yang sekaligus menjadi…

5 jam yang lalu

Satahun Pemerintahan, Wamen Fajar Tegaskan Komitmen Presiden Wujudkan Pemerataan Pendidikan

MONITOR, Banten - Dalam momentum satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan…

6 jam yang lalu