POLITIK

Pengamat: Lawan Jokowi-Ma’ruf Dajjal Politik

MONITOR, Jakarta – Peneliti dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Karyono Wibowo mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan informasi terutama di media sosial. Pasalnya, informasi di medsos banyak yang menyesatkan.

”Saya menganggap sistem informasi di Indonesia saat ini sudah kebablasan. Makanya, kita harus lebih cermat dalam menerima informasi,” ujar Karyono Wibowo dalam diskusi publik bertema ‘Dajjal Politik, Poltik Dajjal, Kesantunan dalam Berpolitik’ di Markas Terpadu C19 Poros Nyata Laskar KMA (Master C19 Portal KMA) di Jalan Cirebon No. 19, Menteng Jakarta Pusat, Jumat (21/12).

Karyono seperti membenarkan gaya politik yang menyesatkan dan penuh fitnah seperti belakangan ini, seperti politik dajjal yang dilakukan dajjal politik. ”Dalam konteks politik hari ini, saya menyebut lawan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf adalah dajjal politik. Sebab, kubu Pak Jokowi – Kiai Ma’ruf yang sering diserang dengan isu hoaks dan fitnah,” tandasnya.

Lebih lanjut Karyono mengatakan, politik dajjal seperti belakangan ini akan terus terjadi hingga Pemilihan Presiden (Pilpres), April 2019 mendatang. ”Selalu begitu, lawan petahana akan lebih menggunakan strategi menyerang. Dan sebaliknya,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Moestopo, Novita Damayanti juga membenarkan informasi yang berseliweran di media sosial harus dicermati. Menurutnya, konten informasi di jejaring sosial cenderung negatif.

Itu karena, konten komunikasi di medsos banyak istilah yang menggiring untuk melakukan ujaran kebencian. ”Misalnya, istilah kampret dan cebong. Istilah itu sebenarnya tidak sesuai dengan adat dan budaya kita. Penyebutan istilah itu jelas, untuk memancing ujaran kebencian,” tandasnya.

Novita juga mengingatkan, penggunaan istilah itu bukan tidak mungkin diciptkan oleh pihak-pihak yang menginginkan terjadi kegaduhan. ”Makanya, kita jangan terpancing. Kalau terpancing hanya semakin membuat gaduh,” tambahnya.

Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin yang juga putra cawapres nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin mengaku akan terus mengimbau kepada para relawan KMA agar ikut menyelamatkan generasi bangsa. ”Kalau hoaks, fitnah, digunakan dalam berpolitik, tentu ini tidak baik bagi generasi bangsa,” katanya.

Menurut Gus Syauqi-sapaan putra keempat KMA-gerakan politik harus mendidik (edukasif), ”Prinsip itu akan kami terapkan dalam Master C19 Portal KMA. Relawan yang tergabung di sini harus mengedepankan gerakan politik edukatif,” pungkasnya.

Recent Posts

Direktur KSKK Sebut Tata Kelola Madrasah Didesain Efektif, Tercermin pada KBC

MONITOR, Jakarta - Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menegaskan bahwa…

1 jam yang lalu

Menag Ajak Umat Teladani Kepribadian Nabi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak umat Islam untuk meneladani kepribadian Nabi Muhammad…

15 jam yang lalu

Dipimpin Puan, Reformasi DPR Diawali Gebrakan Progresif

MONITOR, Jakarta - Langkah DPR RI berbenah diri di bawah kepemimpinan Ketua DPR Puan Maharani…

20 jam yang lalu

Nadiem jadi Tersangka, JPPI: Pendidikan Harus Dibersihkan dari Gurita Korupsi

MONITOR, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia, Ubaid Matraji mengatakan penetapan Eks Mendikbudristek…

21 jam yang lalu

Gagal Lolos Parlemen, Mardiono Dinilai Tak Layak Pimpin PPP Lagi

MONITOR, Jakarta - Politisi senior PPP Jakarta yang juga eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua…

23 jam yang lalu

Prof Rokhmin Dahuri serukan Aksi Kolektif selamatkan DAS Cimanuk – Citanduy

MONITOR, Indramayu - Anggota DPR RI 2024–2029, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menyerukan aksi kolektif…

1 hari yang lalu