MEGAPOLITAN

Gunakan Kantong Plastik, Toko di DKI Diancam Denda Hingga Rp 25 Juta Rupiah

MONITOR, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rupaya serius dalam menerapkan aturan larangan penggunaan kantong kresek. Keseriusan itu dilakukan dengan mengeluarkan akan memberikan denda kepada toko yang saja memberikan bukus kantong keresek dalam membukus barang yang dijualnya.

Tak tangung – tangung Pemprov DKI memberikan denda yang berkisar dari Rp 5 juta hingga Rp 25 juta.

Kepala Dinas Lingkungkan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut aturan yang melarang pengggunaan kresek ini sebutulnya sudah tertuang dalam Peraturan daerah nomor 3 tahun 2013  pasal 125.

Dijelaskannya inti dari pasal ini adalah mewajibkan pusat perbelankaan menyediakan kantong ramah lingkungan kepada para pengunjungnya.

“Gini jadi sebetulnya uang denda paksa itu sudah ada di Perda bukan di Pergub yang akan kita keluarkan, sudah ada di Perda 3/2013  pasal 125,” kata Isnawa saat ditemui dikawasan Sunter Jakarta Utara Kamis (20/12).

Menurut Isnawa aturan ini penting diterapakan bagi masyarakat urban seperti di Jakarta. Sebab kantong plastik sekali pakai bisa memicu berbagai masalah lingkungan. Kantong kresek ujar Isnawa sudah menjadi masalah global saat ini.

Untuk itu Perda terkait larangan kantong kresek ini bakal dioptimalkan dengan Peraturan Gubernur yang bakal dikeluarkan dalam waktu dekat.

“Kita akan optimalkan sekali lagi dengan Pergub dan selain masalah denda yang penting sekarang maslaah plastik itu sudah jadi masalah global,” kata Isnawa.

Pelarangan penggunaan kantong kresek  lanjut Isnawa merupakan langakah jitu Pemprov DKI mengurangi sampah plastik di Jakarta. Sebab bila sampah plastik terbawa hingga kelaut maka hal itu menjadi ancaman serius bagi habit laut.

“Ada ikan paus menelan botol plastik dan lain – lain  itu sudah jadi cerita dunia, bukan cerita di Wakaatobi saja.  Sampai sampah plastik memenuhi teluk Jakarta sudah jadi persoalan persoalan besar kita. Caranya gimana? kita harus mengurangi sampah dari sumbernya,” tuturnya.

Selain membanhayakan habitat laut sampah plastik lanjut Isnawa juga tidak bisa terurai bila sudah masuk kedalam tanah. Selain itu penggunaan kantong kresek secara medis juga mengancam kesehatan terutama resiko kanker.

“Salah satunya penggunaan kantong plastik kresek itu tidak larut di dalam tanah kantong plastik itu secara kesehatan bisa memicu kanker. karena katanya terlalu carsinogen ya memicu zat zat karsinogen tidak baik untuk manusia,”pungkasnya.

Recent Posts

TNI Hormati Keputusan Pemerintah Tunjuk Mayjen Ahmad Rizal Ramadhani jadi Dirut Bulog

MONITOR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghormati dan mendukung penuh keputusan pemerintah yang menunjuk…

15 menit yang lalu

Kemenag Pendataan Siswa Madrasah dengan Kesulitan Fungsional Disabilitas

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama melakukan proses pendataan siswa madrasah dengan kesulitan fungsional disabilitas. Proses…

40 menit yang lalu

Direktur Diktis Harap AICIS 2025 Bisa Hasilkan Rekomendasi Kebijakan Publik

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Tiggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendis Kemenag RI baru saja…

2 jam yang lalu

Wamen Helvi Sebut Wirausaha By Design Jadi Kunci Sukses Sektor UMKM Indonesia

MONITOR, Cirebon - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menyebut…

2 jam yang lalu

BEM Nusantara DKI Jakarta Apresiasi Gubernur Tangani Persoalan Banjir

MONITOR, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara DKI Jakarta memberikan apresiasi kepada Gubernur Pramono…

10 jam yang lalu

DPR Desak Polisi Usut Kasus Jual Beli Rekening Judol, Dorong Pelaku Dijerat Hukuman Maksimal

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas pihak-pihak…

11 jam yang lalu