DAERAH

Kementan Apresiasi Kinerja Petugas Lapang Sukseskan Upsus Siwab

MONITOR, Bogor – Kementerian Pertanian melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita mengapresiasi kinerja para petugas lapang diantaranya: Inseminator, medik dan paramedik veteriner, serta penyuluh yang turut mendukung suksesnya pelaksanaan program Upsus Siwab. Hal tersebut disampaikan I Ketut Diarmita dalam acara Temu Koordinasi Nasional Penyuluh dan Tenaga Teknis Pertanian di IPB Convention Centre, hari ini Kamis (20/11).

Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) merupakan program terobosan pemerintah untuk menggenjot peningkatan populasi ternak sapi di dalam negeri. I Ketut Diarmita mengatakan, kinerja Upsus Siwab yang dimulai sejak tahun 2017 hingga tahun 2018 ini telah menghasilkan kelahiran ternak sapi sebanyak 2.650.969 ekor.

Ia sebutkan bahwa sesudah pelaksanaan Upsus Siwab dan GBIB (Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan) menyebabkan terjadinya lompatan populasi ternak sapi dan kerbau menjadi 18,29 juta ekor pada tahun 2017 dari tahun 2015 yang hanya sebesar 17,28 juta ekor dengan rata-rata pertumbuhan populasi pertahunnya 3,36%. Apabila dibandingkan dengan periode 3 tahun sebelumnya 2012-2014 rata-rata pertumbuhan populasi ternak sapi dan kerbau sebesar hanya 1,03% per tahunnya.

Menurutnya kinerja itu dapat tercapai melalui kegiatan IB dengan penyediaan sarana dan prasarananya, pengendalian pemotongan sapi betina produktif, penanganan gangguan reproduksi, dan pemenuhan kebutuhan hijauan pakan dan air, serta pelayanan kesehatan hewan.

Lebih lanjut I Ketut Diarmita mengungkapkan, realisasi akseptor IB hingga 16 Desember 2018 telah melampui target. “Realisasi akseptor IB mencapai 117,68% yakni sebanyak 8.237.782 ekor melampaui target yang ditetapkan 7 juta ekor”, jelasnya.

Sedangkan untuk pengendalian pemotongan betina produktif Ia sebutkan bahwa pada tahun 2018 telah terjadi penurunan kasus 57,12% pemotongan dibanding tahun 2017 di 41 Kabupaten/Kota yang berada di 17 provinsi.

Terkait penanganan gangguan reproduksi I Ketut Diarmita mengungkapkan, sejak tahun 2017 hingga 2018 ini telah berhasil ditangani kasus gangguan reproduksi terhadap 490.600 ekor sapi, sehingga dapat bunting kembali.

Ia tegaskan, validitas kinerja nasional  tidak perlu diragukan lagi, seluruh pelaporan kinerja Upsus Siwab sudah terverifikasi, terlaporkan dan tercatat dalam sistem iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Terintegrasi).

“Upsus Siwab telah mengubah pola pikir petani ternak yang cara beternaknya selama ini masih bersifat sambilan, menuju ke arah profit dan menguntungkan bagi dirinya”, pungkasnya.

Recent Posts

Daerah Mandiri Fiskal, DPR Apresiasi Pemkot Malang

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Khozin, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota…

29 menit yang lalu

Gandeng Pelajar, KPI Harap Masyarakat Bijak dan Kritis di Era Informasi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Sholeh, menegaskan bahwa media penyiaran memiliki…

4 jam yang lalu

Dari Nikah Fest sampai Ngaji Budaya, Kemenag Gelar Blissful Mawlid 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar rangkaian kegiatan Blissful Mawlid 2025 pada 23…

5 jam yang lalu

Puji Pemikiran Geopolitik Pimpinan Muda TNI, DPR Tekankan Regenerasi dalam Diplomasi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan menyoroti pertanyaan yang disampaikan oleh…

7 jam yang lalu

Balita di Sukabumi Meninggal karena Cacingan, DPR Dorong Evaluasi Total Perlindungan Sosial dan Kesehatan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya…

8 jam yang lalu

Menuju Industri Hijau, Kemenperin Kenalkan Inovasi Pemantauan Kualitas Air di AIGIS 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi menuju industri hijau yang…

9 jam yang lalu