OPINI

Peran Ayah dalam Parenting Zaman Now

Oleh: Dr. Judhiastuty Februhartanty

Parenting berasal dari kata parent dalam bahasa Inggris yang artinya adalah orangtua, di mana di dalamnya terkandung makna ibu dan ayah. Dalam praktik parenting masa kini, telah banyak diulas pentingnya sosok ibu juga ayah dalam proses perkembangan anak. Namun, penguatan sosok keduanya dalam norma parenthood di Indonesia nampaknya masih perlu digalakkan khususnya di wilayah pedesaan atau pada golongan masyarakat sosial-ekonomi menengah ke bawah.

Dalam pemahaman tradisional, membesarkan dan mengurus anak dipandang menjadi urusan utama ibu. Dan ayah berfungsi utama sebagai pencari nafkah. Sesungguhnya, kompleksitas menjadi orangtua dimulai sejak sepasang laki-laki dan perempuan menikah. Paparan informasi dan pengaruh yang diperoleh sebelumnya oleh suami dan istri ini akan membentuk pemahaman yang berujung pada pembentukan pola parenting yang dipraktikkan.

Saat kehamilan terjadi, banyak suami yang turut menemani istrinya pergi memeriksakan kehamilan dan kesehatan, namun tanya jawab dengan tenaga kesehatan umumnya dilakukan oleh sang istri. Saat persalinan, suami lebih berperan sebagai penyandang dana yang berhadapan dengan urusan administrasi persalinan. Saat sang buah hati sudah dilahirkan, banyak ayah yang menyerahkan proses perawatan anak sepenuhnya kepada istri dan/atau keluarga istri.

SEAMEO RECFON (organisasi Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara yang membidangi aspek pangan dan gizi) yang juga merupakan Pusat Kajian Gizi Regional (PKGR) Universitas Indonesia berkomitmen penuh dalam mengembangkan pendidikan, peningkatan kapasitas, penelitian serta penyebaran informasi di bidang pangan dan gizi. SEAMEO RECFON telah melakukan beberapa kajian penelitian terkait gizi ibu dan anak dan menemukan fenomena yang tidak jauh berbeda dari yang disampaikan di atas.

Lebih jauh lagi dalam salah satu kajian ditemukan bahwa kepatuhan pemeriksaan kehamilan dan konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil ternyata dipengaruhi oleh suami yang berperan sebagai pendukung ibu hamil. Pentingnya pemeriksaan kehamilan dan konsumsi tablet tambah darah selama proses kehamilan dalam mengurangi risiko kematian ibu dan bayi tentunya menunjukkan peran kunci ayah dalam proses ini.

Kajian lainnya menemukan bahwa ayah yang memberikan dukungan psikologis kepada ibu menyusui mampu mempengaruhi ibu menyusui untuk memberikan ASI (air susu ibu) sesuai rekomendasi kesehatan. Peran ayah seperti menjadi teman diskusi bagi ibu tentang kesehatan dan perawatan anak nampak seperti peran sepele namun dirasakan sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri ibu menyusui untuk memberikan ASI yang terbaik bagi sang buah hati.

Dalam kajian ini juga ditemukan bahwa kebanyakan suami menyebutkan istrinya sebagai teman tukar pikiran, sementara untuk istri, selain dengan ayah, mereka juga bertanya dan berdiskusi dengan kader Posyandu dan tenaga kesehatan. Temuan ini menunjukkan bahwa ayah mempunyai jejaring yang lebih sempit dibandingkan ibu dalam hal mencari informasi seputar gizi dan kesehatan ibu dan anak.

Oleh karenanya, dalam hal ini ayah dan ibu merupakan satu entitas. Perolehan informasi yang benar juga mendukung ayah dan ibu untuk tidak menggunakan susu formula namun memberikan ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama pasca persalinan. Praktik ini juga bermanfaat dalam memberikan dampak penguatan ekonomi rumah tangga.

Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional setiap tanggal 12 November. Peringatan ini tentunya menggambarkan pemahaman nasional akan peran penting ayah dalam keluarga, terlebih lagi dengan dicanangkannya Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Penggalakkan peran ayah dalam mendukung secara aktif gizi ibu dan anak perlu didukung dengan pengarusutamaan informasi dan layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak yang juga dapat diakses oleh para ayah.

Selain itu salah satu perilaku sebagian para ayah di Indonesia yang mempengaruhi kesehatan keluarga adalah merokok. Bentuk dukungan nyata yang dapat dilakukan para ayah terhadap kecintaannya kepada kesehatan keluarga adalah mengurangi atau bahkan berhenti merokok.

Dengan menghentikan merokok, anggaran belanja dapat dialihkan untuk membeli makanan bergizi bagi keluarga. Hal ini tentu saja berkontribusi terhadap terciptanya lingkungan yang lebih sehat bagi ayah dan keluarganya di lingkungan tempat tinggal mereka.

Recent Posts

Menteri Maman Tegaskan UMKM Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata

MONITOR, Pontianak - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa UMKM…

1 jam yang lalu

Kemenag Buka Kembali Pengajuan Kenaikan Jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama kembali membuka pengajuan kenaikan jabatan akademik dosen untuk Lektor Kepala…

2 jam yang lalu

Kementerian PU Dorong Pemda Kerja Sama dengan Swasta untuk Percepat Akses Air Bersih

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya meningkatkan akses air bersih yang layak…

4 jam yang lalu

Tingkatkan Kenyamanan Saat Mudik Lebaran 2025, PT JMRB Siapkan 25 Titik Ruang Laktasi di Rest Area Travoy

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka menambah kenyamanan para pengendara jalan tol saat arus mudik dan…

4 jam yang lalu

Dukung Upaya Penegakan Hukum, SPPN Menolak Issue Yang Menyesatkan dan Meresahkan Masyarakat Tentang Pertamina

MONITOR, Jakarta - Serikat Pekerja Pertamina Patra Niaga (SPPN) menyampaikan dukungan terhadap proses penegakan hukum…

5 jam yang lalu

Pertamina Tak Bahas Kasus Pertamax Oplosan dalam Rapat, DPR: Innalilahi Wainnailaihi Rojiun

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam mengkritik para petinggi PT Pertamina yang…

7 jam yang lalu