ULASAN

Rizieq Shihab Mengaku ‘Dikerjai’ Intelijen Busuk

MONITOR – Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab menduga dirinya jadi target ‘mainan’ Badan Intelelijen Indonesia (BIN). Hal itu diyakini Rizieq usai dipanggil aparat kepolisian dan intelijen Arab Saudi gara-gara insiden bendera tauhid terpasang pada tembok rumahnya di Makkah.

Foto yang menampilkan penampakan rumah Rizieq dipasangi bendera tauhid warna hitam pun viral di media Tanah Air. Apalagi insiden ini terjadi usai maraknya kasus bendera tauhid yang dibakar anggota Banser di Garut, Jawa Barat.

Rizieq tak menyangka, pihak kepolisian dan intel mengepung rumahnya saat dirinya tengah sakit di dalam rumah. Kepada polisi, ia mengaku tak tahu menahu soal bendera tauhid tersebut. Meski sudah dibebaskan, Rizieq masih curiga adanya operasi intelijen yang tiba-tiba membuatnya ditahan selama 28 jam.

Terkait insiden yang dialami pimpinannya, Juru Bicara FPI Munarman mengatakan bahwa dugaan kuat oknum yang ‘mengerjai’ Rizieq adalah intelijen dari Indonesia. Kepada anak buahnya, Rizieq bahkan menyebut intelijen tersebut dengan istilah ‘intelijen busuk’.

“Beliau (Habib Rizieq) menyampaikan bahwa pihak yang diduga kuat sebagai pelaku adalah ‘intelijen busuk dari Indonesia’,” terang Munarman kepada wartawan, Kamis (8/11).

Rizieq pun tak tinggal diam. Merasa dikriminalisasi, dirinya pun meminta bantuan perlindungan kepada aparat kepolisian Saudi. Rizieq menginginkan agar intelijen busuk itu segera ditangkap karena telah merugikannya.

Selain itu, Rizieq meminta aparat kepolisian Saudi untuk menyelidiki pemasang bendera dan pengambil foto dirinya itu.

BIN Membantah

Tuduhan negatif yang dialamatkan Rizieq kepada intelijen Indonesia pun membuat BIN angkat bicara. Dalam keterangan persnya, BIN menegaskan bahwa pihaknya bukan dalang perekayasa Rizieq ditangkap oleh pihak keamanan Arab Saudi.

Juru Bicara Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto, kembali menegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah hoaks. “Jadi tuduhan bahwa BIN merekayasa penangkapan HRS oleh Polisi Saudi adalah hoax,” ujar Wawan Hari Purwanto di Jakarta, Kamis (8/11).

Wawan menambahkan, BIN sama sekali tidak terlibat dalam aksi pemasangan bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di tembok kediaman Rizieq.

“Tuduhan pemasangan bendera Tauhid di tembok juga tidak ada bukti bahwa yang memasang adalah BIN, apalagi memfoto kemudian lapor ke Polisi Saudi,” kata Wawan.

BIN juga membantah tuduhan sebagaimana yang disampaikan akun Twitter @IB_HRS, bahwa BIN menyewa kontrakan dekat kediaman Rizieq, mencopot CCTV, dan memasang bendera tauhid.

Recent Posts

Jemaah Lunasi Biaya Haji Reguler Tembus 205.690 Orang Jelang Tiga Hari Penutupan

MONITOR, Jakarta - Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler akan ditutup pada 17 April…

1 jam yang lalu

Menag RI dan Dua Menteri Yordania Jalin Sinergi Bidang Wakaf dan Pendidikan, termasuk Beasiswa

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama Republik Indonesia menjalin kerja sama dengan dua Kementerian Kerajaan Yordania.…

2 jam yang lalu

Dukung Program Sekolah Rakyat, My Esti Wijayanti Usul Sebaiknya Langsung di Bawah Kemendikdasmen

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati mendukung Sekolah Rakyat…

3 jam yang lalu

Ajakan Puan Agar DPR Introspeksi Diri Dinilai Jadi Simbol Kedewasaan Demokrasi

MONITOR, Jakarta - Di tengah dinamika politik yang kerap diwarnai ketegangan, Ketua DPR RI Puan…

3 jam yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta Kritik Gagasan Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

MONITOR, Jakarta - Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia sejatinya ingin membantu…

4 jam yang lalu

Arab Saudi Terapkan Aturan Baru Jelang Persiapan Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Penyelenggaran ibadah haji 1446 H/2025 M sudah di depan mata. Jemaah haji…

4 jam yang lalu