PARLEMEN

Marak Berita Hoaks, DPR Serukan Revisi UU Media

MONITOR, Jakarta – Banyaknya produksi informasi palsu atau konten hoaks membuat anggota parlemen resah. Terlebih, ketika independensi media mulai disusupi kepentingan politik. Anggota Komisi I DPR RI Effendi Sakti Simbolon menilai fenomena itu berpotensi merugikan satu pihak.

Seperti halnya kasus pencatutan nama Kapolri dalam buku merah Indonesia Leaks. Effendi mengatakan, sudah saatnya UU yang mengatur media harus direvisi, diantaranya UU Pers, UU Penyiaran, dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Katakanlah kasus pencatutan nama Kapolri oleh salah satu media, yaitu Indonesian Leaks. Nah ini kan belum ada yang mengatur di antara tiga UU itu. Maka menurut saya harus ada revisi,” ujar Effendi.

Politikus PDIP ini menilai pemerintah tidak mampu untuk melakukan penataan terhadap bagaimana pengelolaan berita yang sifatnya tendensius, tetapi tendensius.

Sementara itu, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menyadari bahwa Dewan Pers tidak bisa menjadi hakim dalam mengusut media yang partisan, karena undang-undang tidak mengamanatkan hal tersebut. Dewan Pers pun juga memiliki keterbatasan anggaran ditiap tahunnya.

“Pada tahun 2019 saja Dewan Pers hanya mendapatkan anggaran Rp 19 miliar,” keluhnya.

Hal senada diungkapkan oleh pengamat politik Bonny Hargens yang mengungkapkan bahwa media kini menjadi sarana transformasi yang membedakan antara abad 20 dan 21. Jika pada abad 20, media lebih difungsikan sebagai alat menyampaikan informasi, namun pada abad 21 media lebih difungsikan sebagai alat untuk menyampaikan framing informasi. Maka tak heran jika antara media yang dimiliki oleh politisi memiliki sudut pandang atau framing yang berbeda dalam menyampaikan informasi.

Recent Posts

Respons Puan Soal Rencana IKN Jadi Ibu Kota Politik di 2028

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi wacana penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN)…

7 jam yang lalu

Hari Santri 2025, Menag Ungkap Rencana Eselon I Khusus Urus Pesantren

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka rangkaian Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren…

7 jam yang lalu

Banyak Kasus Keracunan MBG, Puan: Harus Evaluasi Total

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi munculnya kasus keracunan yang diduga berasal…

10 jam yang lalu

Prabowo Akan Pidato di PBB, Puan Harap Bawa Suasana Segar bagi Rakyat Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan harapannya menjelang pidato Presiden Republik Indonesia,…

10 jam yang lalu

Menag Sebut Pesantren Jadikan Indonesia Kiblat Peradaban Islam

MONITOR, Jombang - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, membuka secara resmi rangkaian Ithlaq Hari…

12 jam yang lalu

Kementan dan Pemkab Bogor Kompak Bangkitkan Ekonomi Lewat Peternakan

MONITOR, Cibinong – Kementerian Pertanian bersama Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor menggelar puncak peringatan…

12 jam yang lalu