PERTANIAN

Pangan Lokal Siap Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

MONITOR, Jakarta – Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendradi mengatakan pemenuhan pangan tidak boleh berhenti pada kecukupan jumlahnya, namun harus dapat memastikan bahwa setiap anggota keluarga terpenuhi kebutuhan gizinya. Hal itu disampaikannya pada perayaan Hari Pangan Sedunia di Provinsi Jawa Tengah, di Alun-alun Kabupaten Blora, Jumat (26/10).

Lebih lanjut Agung mengatakan,
nilai gizi yang diperoleh dari asupan makanan akan menentukan pembentukan manusia yang berkualitas.

“Tanpa dukungan pangan yang cukup dan bermutu, tidak mungkin dihasilkan sumberdaya manusia yang sehat dan tangguh berkompetisi,” tegas Agung.

Agung juga menjelaskan pentingnya mengembangkan pangan lokal, karena Indonesia merupakan salah satu negara megadiversitas yang memiliki sumber-sumber pangan berlimpah.

Mengingat besarnya sumberdaya pangan lokal yang dimiliki, kemampuan Indonesia untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil. Penganekaragaman pangan yang selama ini menjadi tantangan pembangunan ketahanan pangan dapat diatasi.

Bahkan, dengan sumberdaya pangan tersebut, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat menjadi lumbung pangan dunia.

“Upaya memassalkan penganekaragaman pangan perlu dilakukan secara terintegrasi antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Perguruan tinggi, pelaku usaha dan masyarakat,” jelas Agung.

“Selain itu upaya yang dapat dilakukan diantaranya melalui pengoptimalan pemanfaatan lahan di pekarangan dan pengolahan pangan lokal,” urai Agung.

Dalam kesempatan tersebut, Agung juga mengajak seluruh stakeholder dapat menggali dan mengoptimalkan potensi sumberdaya pangan lokal yang terdapat di wilayah masing-masing untuk mendukung dan memperkokoh ketahanan pangan dan ketahanan nasional.

Perayaan HPS mengangkat tema “Pengembangan Pangan Lokal Mendukung Kedaulatan Pangan”. Dalam pengarahannya Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa, optimalisasi sumberdaya pangan perlu terus didorong untuk mendukung pembangunan wilayah.

“Industri makanan merupakan industri yang luar biasa besar. Namun demikian saat ini bahan bakunya tidak diproduksi sendiri. Pengembangan pangan lokal seperti umbi-umbian (singkong, talas, ganyong, uwie) harusnya mampu menggantikan bahan baku yang selama ini berasal dari Impor,” ujar Ganjar.

Ganjar juga mengajak jajarannya agar promosi pangan lokal terus didorong, sehingga masyarakat dapat lebih memanfaatkan pangan lokal lebih luas lagi.

Acara ini juga dihadiri para bupati/walikota se Jawa Tengah, perwakilan OPD provinsi dan kabupaten, petani, para pelaku usaha di bidang pangan, perguruan tinggi dan stakeholder yang terkait.

Recent Posts

3 WNI Overstay Merampok di Jepang, DPR: Cerminan Pengawasan PMI Masih Banyak Lubangnya!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyoroti kasus tiga Warga Negara Indonesia…

60 menit yang lalu

Panglima TNI Terima Kunjungan Kasad Singapura

MONITOR, Jakarta - Komitmen memperkuat kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Singapura kembali ditegaskan melalui…

3 jam yang lalu

Menteri PU Respon Cepat Banjir Jabodetabek, Kerahkan Pompa Mobile di 14 Titik

MONITOR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo merespon cepat penanganan banjir dan tanah…

5 jam yang lalu

Banyak Kasus Intoleransi, DPR: Beribadah adalah Hak Konstitusional dan Dilindungi Negara

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya menyoroti berbagai peristiwa intoleransi yang…

5 jam yang lalu

Kemendagri Siap Fasilitasi Integrasi Masjid, Termasuk dalam RPJMD

MONITOR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan komitmennya untuk mendorong dan memfasilitasi penguatan peran…

7 jam yang lalu

DPR Soroti Kasus di Karawang, Kekerasan Seksual Tak Bisa Selesai di Luar Peradilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez menyoroti kasus miris dugaan pemerkosaan…

8 jam yang lalu