PARLEMEN

Ketua MPR Bakal Hadiri HUT dan Munas PSMTI

MONITOR, Jakarta – Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) mengundang Ketua MPR Zulkifli Hasan untuk menghadiri peringatan HUT Ke-20 dan Munas XVI PSMTI. Undangan disampaikan langsung saat jajaran pengurus PSMTI menemui Ketua MPR di Ruang Kerja Ketua MPR, Gedung Nusantara III Lantai 9, Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (24/10).

PSMTI akan menggelar peringatan HUT ke-20 dan Munas XVI pada 2–4 Nopember 2018 di Palembang, Sumatera Selatan. Peringatan HUT ini akan dihadiri sekitar 1000 orang sedangkan Munas diikuti sekitar 600 peserta. HUT dan Munas kali ini mengambil tema “Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemilihan Umum”. Selain Zulkifli Hasan, Munas XVI PSMTI juga akan dihadiri sejumlah pejabat negara dan Gubernur Sumatera Selatan.

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyanggupi akan hadir dalam peringatan HUT PSMTI itu. Zulkifli mengaku selalu hadir apabila diundang dalam kegiatan PSMTI. “Saya selalu hadir jika diundang dalam kegiatan PSMTI,” katanya. Pernyataan Zulkifli Hasan ini pun disetujui jajaran pengurus PSMTI yang hadir dalam pertemuan itu.

Dalam pertemuan itu, Zulkifli menceritakan perjalanan bisnisnya yang tidak lepas dari hubungannya dengan masyarakat Tionghoa baik di Indonesia maupun di Tiongkok. Dalam mengelola bisnisnya, Zulkifli menjalin hubungan dengan pengusaha Tionghoa di Indonesia dan Tiongkok.

Dalam penuturannya, dia beberapa kali mengadakan kerjasama dengan pengusaha Tionghoa. Salah satunya adalah pengusaha David Herman Jaya alias Liem Wan King, seorang pengusaha karoseri New Armada. David Herman Jaya yang juga Ketua Umum PSMTI tidak hadir dalam pertemuan itu.

David Herman Jaya yang juga ketua umum PSMTI tidak hadir dalam pertemuan itu. “Waktu itu saya butuh banyak mobil untuk angkutan barang-barang. Saya menjalin kerjasama dengan Wan King, David Herman Jaya, pemilik karoseri New Armada,” ujarnya.

Kepada jajaran pengurus PSMTI, Zulkifli juga mengungkapkan bahwa negara maju bukan karena mengandalkan kekayaan sumber daya alamnya. Sebuah negara bisa maju karena memiliki sumber daya manusia berkualitas. Di kawasan Asia, sumber daya manusia negara seperti Singapura, Tiongkok, Hongkong, Jepang, Korea, Taiwan, Macao, berada di urutan atas.

Sementara Indonesia berada pada ranking 62. Riset terhadap ranking negara-negara itu berdasarkan indikator kemampuan teknologi, matematika dan baca buku. Karena itu, kunci kemajuan negara adalah pada manusia. “Banyak mahasiswa dari Tiongkok yang sekolah di universitas-universitas di Amerika dan Eropa. Sangat jauh jumlahnya dibandingkan dengan mahasiswa dari Indonesia,” katanya memberi contoh.

Perkembangan negara Tiongkok pun sangat cepat. “Pada tahun 80-an saya ke sana, sangat jauh dibandingkan sekarang ini. Kemajuan Tiongkok sangat cepat hanya membutuhkan sekitar 20 tahun saja,” ucapnya.

Recent Posts

Dorongan DPR soal Pembentukan TGPF di Kasus Kwitang Tunjukkan Empati dan Keberpihakan Publik

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk…

10 jam yang lalu

Bertemu Ketua Parlemen Korsel, Puan Dorong Kerja Sama Investasi Hijau dan Budaya

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional…

10 jam yang lalu

Menteri Maman Dukung Optimalisasi Layanan dan Pelindungan UMKM Papua

MONITOR, Papua - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan dukungannya terhadap…

11 jam yang lalu

Kick Off HGN 2025, Menag Nasaruddin Tekankan Pentingnya Integrasi Ilmu dan Iman bagi Para Guru

MONITOR, Cirebon - Menteri Agama Nasaruddin Umar, membuka secara resmi kegiatan Kick Off Hari Guru…

11 jam yang lalu

Menag Lantik 21 Pejabat Kemenag; Mulai dari Rektor UIN, Kepala Kanwil hingga Kepala Biro PTKN

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar melantik 21 pejabat Kemenag, yang terdiri dari Rektor…

13 jam yang lalu

Singgung Isu Tata Kelola AI di Forum MIKTA, Puan Serukan Keadilan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara soal transisi energi dan tata kelola…

15 jam yang lalu