MONITOR, WUJIANG – Prestasi luar biasa dipersembahkan dua atlet panjat tebing andalan Indonesia yakni Aspar Jaelolo dan Aries Susanti Rahayu. Kedua atlet itu mampu duduk di podium tertinggi kategori speed dalam IFSC Climbing Worldcup di Wujiang, China, 20-21 Oktober 2018.
Prestasi ini menunjukkan kelas mereka sebagai pemain elit dunia lantaran world cup merupakan kejuaraan tertinggi di sport climbing.
Misteri emas Ashar Jaelolo pun akhirnya pecah. Setelah sering berada dalam bayang-bayang medali perak, kini Aspar menunjukkan kelasnya sebagai juara dunia setelah merebut posisi pertama men’s speed.
Aspar mengalahkan atlet dari Italia Ludovico Fossali. Aspar mencatatkan waktu 5,810 detik, sedangkan Fossali 5,940. Posisi ketiga diduduki pemanjat asal Iran Reza Alipourshena.
Sementara, Aries Susanti Rahayu memboyong emas women’s speed setelah mengalahkan atlet Prancis Anouck Jaubert. Di babak final, Aries mampu mengungguli Jaubert dengan catatan waktu 7,740 detik berbanding 8,010 detik. Tempat ketiga diduduki Iuliia Kaplina dari Rusia.
Aspar Jaelolo mengaku bahagia dengan prestasi yang ia raih ini. “Saya hanya ingin mengatakan bahwa selama masih punya mimpi, maka masih ada waktu untuk membuktikan. Meski saya sering dianggap spesialis perak, namun saya tidak pernah menghapus mimpi saya untuk jadi nomor satu. Dan, hari ini saya buktikan. Terima kasih, ini untuk Indonesia,” ujar dia di Wujiang, Minggu (21/10/2018).
Aries juga mengaku bahagia, tetapi ia tidak ingin jemawa dan cepat puas. Ia ingin terus melaju menorehkan prestasi-prestasi lainnya yang membanggakan untuk Indonesia.
“Terima kasih. Ini adalah podium kedua di world cup. Namun, saya tidak ingin berhenti di sini. Saya masih ingin memecahkan rekor dunia agar Indonesia bisa bangga.”
Pelatih Speed Hendra Basir mengatakan, sebetulnya tim tidak menargetkan apa-apa dalam kompetisi ini. Namun, para atlet tetap akan menunjukkan kemampuan terbaiknya. Hasilnya pun terlihat, yakni atlet dari Indonesia mampu melesat ke posisi pertama.
Ia juga mengakui kalau misteri emas Aspar pun pecah. Menurutnya, capaian ini semakin menunjukkan kelas atlet Indonesia sebagai atlet dunia.
“Iya (Aspar pecah emas). Banyak dapat ucapan selamat dari pemain lain. Kita atlet elit tingkat dunia. Seperti mereka.”
Kepala Bidang Pembinaan PP FPTI Caly Setiawan mengatakan, sebelum berangkat ke China, para atlet diharapkan menunjukkan kelasnya sebagai atlet top. “Untuk Aspar ini memang kami harapkan bisa pecah emasnya dan untuk Aries kami harapkan dapat emas sehingga semakin memantapkan kalau dia memang atlet top dan medali emasnya memang merupakan hasil kerja kerasnya selama ini,” kata dia.