MONITOR, Purwakarta – Tertangkapnya Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin oleh KPK terkait kasus suap perizinan proyek Meikarta, mendapat sorotan banyak pihak.
Salah satunya Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung. Dirinya mengaku prihatin atas peristiwa itu. Ia berharap, Neneng menjadi kepala daerah dan kader Golkar terakhir yang tersandung kasus korupsi.
“Ya tentu kami semuanya sedih, prihatin, kaget atas terjadinya peristiwa itu (OTT). Bu Neneng itu adalah salah seorang kader (partai Golkar) yang kami andalkan dengan posisi beliau sebagai Bupati Bekasi,” kata Akbar usai menghadiri acara milad ke 113 Syarikat Islam (SI), di Bumi Perkemahan Syarikat Islam, Desa Ciwareng, Purwakarta. Selasa 16 Oktober 2018.
Neneng merupakan salah satu kader yang diandalkan oleh partai berlambang pohon beringin tersebut. Selain dari kepartaian, hasil kerja nyatanya di wilayah Bekasi menjadi poin tersendiri. Bekasi sudah semakin maju dan berkembang di bawah kepemimpinan Neneng.
“Tapi, ya, rupanya ada cobaan-cobaan yang dia (Neneng) tidak sadari dan sehingga terjadi peristiwa itu (korupsi),” ungkap eks Ketua DPR tersebut.
Politisi senior ini kembali memperingatkan kepada seluruh kadernya agar tidak melakukan hal serupa. Semua pihak harus bisa mengambil pelajaran positif atas kasus yang menimpa Neneng.
“Barangkali bisa jadi pelajaran, tidak hanya bagi beliau sendiri, tapi jadi pelajaran juga bagi kepala kepala daerah lainnya,” ujar Akbar.
Saat ini KPK telah menetapkan Neneng sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek perizinan Meikarta. Mendengar kabar tersebut, Akbar mengaku kaget dan prihatin atas kasus yang menimpa Neneng.