INTERNASIONAL

Ratusan Pelajar Terlantar di Perbatasan Oman, PPI Soroti Kinerja KBRI Yaman

MONITOR, Yaman – Sudah tiga pekan berlalu, para pelajar Indonesia tertahan di perbatasan Oman. Mereka kebingungan lantaran tidak diizinkan melintasi perbatasan Oman meskipun memiliki visa. Jumlahnya pun bertambah, sebanyak 160 Pelajar Indonesia hingga kini menunggu respon pemerintah Indonesia.

Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Yaman, Izzudin Mufian Munawwar, menyayangkan sikap KBRI Yaman yang abai terhadap kasus tersebut. Seharusnya, KBRI Yaman menjadi pihak paling bertanggungjawab untuk memberikan solusi bagi ratusan pelajar yang tertahan disana.

“Sangat kontras sekali jika di bandingkan dengan kedutaan negara–negara lain yang tidak membiarkan warga negaranya terkatung–katung di perbatasan. Mengherankan sekali melihat sekelompok orang yang diutus dan difasilitasi oleh negara dengan uang rakyat berpangku tangan mengabaikan nasib rakyat Indonesia dan tidak mampu membela harga diri WNI di luar negeri,” ujar Izzudin, dalam keterangan pers yang diterima MONITOR, Selasa (9/10).

Perlu diketahui, KBRI Yaman selama bertahun–tahun tidak pernah berkunjung ataupun memantau daerah tempat ribuan WNI menuntut ilmu. Pihak KBRI cukup melihat berita dari layar kaca di sebuah apartemen di pinggiran pantai Dahariz-Salalah. Hadramaut, tempat bermukimnya 95 persen pelajar Indonesia adalah tempat yang aman dan kondusif. Hal ini telah terbukti dengan banyaknya peziarah dan pelajar yang datang dari berbagai negara, serta menjadi titik evakuasi WNI dari daerah lain ketika meletusnya konflik Yaman.

“Para pelajar Indonesia disana juga bebas dan aman melaksananakan segala kegiatan, sebagai contoh PPI tanpa kendala bisa mengadakan upacara pengibaran bendera merah putih dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia di lapangan terbuka dan dihadiri ratusan pelajar dari berbagai lembaga pendidikan,” ujarnya.

Melihat fakta dan realita yang ada di lapangan, PPI Yaman menghimbau pemerintah dan pihak-pihak terkait agar meninjau kembali kinerja Kedutaan Besar Republik Indonesia yang berada di Salalah, Oman. Dan memperhatikan pelayanan WNI di Yaman khususnya para pelajar yang saat ini sedang kesulitan di perbatasan.

Recent Posts

Hari Pertama MPLS 2025, Mendikdasmen Imbau Orang Tua Antar Anak ke Sekolah

MONITOR, Sumbawa – Mengawali Tahun Pendidikan 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengimbau…

29 menit yang lalu

Sambut Kedatangan Petugas Haji, Dirjen PHU Ucap Teriamakasih dan Apresiasi

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief menyambut kedatangan…

4 jam yang lalu

Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Terima Kunjungan Kerja Asdep Kemenko Bidang Perekonomian RI

MONITOR, Cikampek - Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Fitri Wiyanti terima kunjungan kerja Asisten…

9 jam yang lalu

Menperin Tunjukkan Cinta Produk Dalam Negeri di World Expo Osaka 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menunjukkan komitmennya dalam mencintai dan…

11 jam yang lalu

Tunjangan Profesi 227.147 Guru Bukan ASN Binaan Kemenag Naik Rp500Ribu

MONITOR, Jakarta - Tunjangan profesi bagi ratusan guru bukan ASN (Aparatur Sipil Negara) binaan Kementerian…

16 jam yang lalu

Sekjen Partai Gelora Yakin Suatu Saat Nanti akan Tercipta Perdamaian di Tanah Palestina

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meyakini, bahwa tanah…

17 jam yang lalu