PENDIDIKAN

Curhat KPAI, Sekolah Darurat Lombok Butuh Fasilitas Toilet hingga Kipas Angin

MONITOR, Jakarta – Keberadaan sekolah darurat di Lombok masih jauh dari indikator layak. Di beberapa titik yang dikunjungi, KPAI menemukan fasilitas minim untuk menunjang proses belajar mengajar. Kendati demikian, ia mengapresiasi upaya pemerintah daerah maupun pusat dan masyarakat setempat yang bahu membahu memfasilitasi sekolah darurat di Lombok.

Retno Listyarti, salah seorang Komisioner KPAI mengatakan pihaknya mendorong pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat untuk bekerjasama membangun kelas-kelas semi permanen di sekolah-sekolah darurat.

“Ya, karena kelas tenda darurat menurut peserta didik jauh dari nyaman saat proses pembelajaran berlangsung di dalam tenda,” ujar Retno di Jakarta, Selasa (2/10).

Adapun fasilitas yang kurang, kata Retno, adalah keberadaan toilet di sekolah-sekolah darurat yang jumlahnya masih sangat terbatas.

“Diperbanyak menyesuaikan banyaknya jumlah siswa, mengingat pengalaman banyak siswa yang harus lama antri nenggunakan toilet karena jumlahnya yang masih terbatas,” terangnya.

Selain itu, KPAI mendorong para orangtua siswa berinisiatif membantu sekolah dengan bergotong royong membeli kipas angin ditiap kelas mengingat ruang kelas darurat terasa sudah panas setelah pukul 09.00 WITA.

“Kami jumpai banyak kursi/meja dan whiteboard yang rusak karena tertimpa reruntuhan dinding dan enternit saat gempa terjadi. Untuk mencegah anak terluka jika menggunakan kursi/meja hampir rusak, maka diperlukan gotong royong dana dari para orangtua siswa yang memiliki kemampuan ekonomi di sekolah tersebut untuk berbagi,” kata Retno.

KPAI pun mendorong pemerintah pusat mengutamakan dan segera merealisasikan pembangunan atau rehab gedung-gedung sekolah di Lombok yang masuk kategori zona merah, mengingat proses pendidikan harus berjalan kondusif, aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik di Lombok.

“KPAI akan terus melakukan pengawasan dalam proses rehab gedung-gedung sekolah di Lombok demi memastikan terpenuhinya hak-hak anak dan pemenuhan rasa aman selama anak berada di sekolah,” pungkas Retno.

Recent Posts

Menteri PU Pastikan 63 Lokasi Sekolah Rakyat Tahap IA Siap untuk Tahun Ajaran Baru 14 Juli 2025

MONITOR, Bekasi - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo memastikan dukungan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat…

32 menit yang lalu

Bulan Sabit Merah Indonesia Kembali Berangkatkan 6 Dokter Sepsialis ke Gaza

MONITOR, Jakarta - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) ke-3…

2 jam yang lalu

Memperkuat Ekosistem SDM BUMN Menuju Kepemimpinan Adaptif, Jasa Marga dan Jasa Raharja Tandatangani MoU Talent Mobility

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan PT Jasa Raharja menegaskan komitmen sinergi…

4 jam yang lalu

DPR Soal Penghentian Aktivitas Sekolah di Kawasan Konservasi, Anak-anak Tak Boleh Kehilangan Hak Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati menanggapi serius persoalan…

5 jam yang lalu

Capai 4,52 Juta Unit Usaha, Menperin Optimistis IKM Berkontribusi Percepat Dekarbonisasi Sektor Industri

MONITOR, Jakarta - Industri kecil dan menengah (IKM) memiliki peran strategis sebagai tulang punggung perekonomian…

7 jam yang lalu

Kemenag dan Kementerian ATR/BPN Sinergi dalam Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat kolaborasi lintas…

8 jam yang lalu