MONITOR, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS kembali mengalami pelemahan pada Selasa (2/10). Bahkan mata uang yang jadi acuan perdagangan global itu sempat menyentuh level tertingginya di Rp 15.071 setelah sebelumnya pada pembukaan perdagangan pagi tadi berada di level Rp 14.905.
Menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga menembus Rp 15.000 tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku pihaknya mulai khawatir khususnya terkait daya tahan perbankan nasional. “Kalau dari sisi perbankan, apakah sektor perbankan kita cukup kuat dan terus akan bisa menyesuaikan dengan nilai Rp 15.000 ini,” kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/10).
Menurut Sri Mulyani, pihaknya bersama dengan Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Perekonomian terus berkoordinasi untuk memantau pergerakan nilai tukar rupiah.
Melalui koordinasi dengan BI, Sri Mulyani menambahkan jika pihaknya akan memastikan posisi rupiah saat ini tidak akan menghantam ketahanan perbankan.
MONITOR, Lombok Barat - Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Menteri Pekerjaan…
MONITOR, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berkomitmen terhadap keterbukaan informasi publik melalui publikasi di berbagai saluran…
MONITOR, Cirebon - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan bersama Perum Bulog Kabupaten Cirebon…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 33 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar di peusijuek (tepung…
MONITOR, Jakarta - Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses guna meninjau kinerja…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…